Manaberita.com – KOREA Selatan telah bergabung dalam perlombaan ke bulan dengan peluncuran pengorbit bulan pertama oleh perusahaan kedirgantaraan SpaceX milik Elon Musk. Danuri, yang berarti “menikmati bulan”, dibawa pada hari Kamis oleh roket Falcon 9 yang diluncurkan dari Cape Canaveral, Florida, oleh perusahaan kedirgantaraan SpaceX milik Elon Musk. Ini dijadwalkan untuk memasuki orbit bulan pada bulan Desember.
Dilansir Aljazeera, “Ini adalah tonggak sejarah yang sangat signifikan dalam sejarah eksplorasi ruang angkasa Korea,” kata Lee Sang-ryool, presiden Institut Penelitian Dirgantara Korea, dalam sebuah video yang ditampilkan sebelum peluncuran. Selama misi selama setahun, Danuri akan menggunakan enam instrumen berbeda untuk melakukan penelitian, termasuk menyelidiki permukaan bulan untuk mengidentifikasi lokasi pendaratan potensial untuk misi masa depan.
Salah satu instrumen akan mengevaluasi komunikasi antariksa berbasis jaringan yang toleran terhadap gangguan, yang menurut kementerian sains Korea Selatan, adalah yang pertama di dunia. Danuri, yang membutuhkan waktu tujuh tahun untuk membangun, juga akan mencoba mengembangkan lingkungan Internet nirkabel untuk menghubungkan satelit atau pesawat ruang angkasa eksplorasi, tambah kementerian itu.
Pengorbit bulan akan mengalirkan sensasi K-pop lagu BTS Dynamite untuk menguji jaringan. Peluncuran itu dilakukan saat Korea Selatan mempercepat program luar angkasanya, berusaha mengirim wahana ke bulan pada tahun 2030 dan bergabung dengan sembilan negara yang mengerjakan proyek Artemis yang bertujuan untuk misi pendaratan di bulan pada tahun 2024. “Jika misi ini berhasil, Korea Selatan akan menjadi negara ketujuh di dunia yang meluncurkan pesawat tak berawak ke Bulan,” kata seorang pejabat di Institut Penelitian Dirgantara Korea kepada AFP.
“Ini adalah momen besar bagi program pengembangan luar angkasa Korea Selatan, dan kami berharap dapat terus berkontribusi pada pemahaman global tentang Bulan dengan apa yang ingin diketahui oleh Danuri.” Peluncuran luar angkasa telah lama menjadi isu sensitif di semenanjung Korea, di mana Korea Utara menghadapi sanksi internasional atas program rudal balistik bersenjata nuklirnya. Pada bulan Juni, Korea Selatan meluncurkan roket luar angkasa pertama yang dikembangkan di dalam negeri Nuri.
China, Jepang dan India semuanya memiliki program luar angkasa yang canggih, sementara Korea Utara termasuk di antara negara-negara dengan kemampuan peluncuran satelit. Pada bulan Maret, Korea Utara menyerukan untuk memperluas situs peluncuran roket ruang angkasa untuk memajukan ambisi luar angkasanya, setelah Korea Selatan dan Amerika Serikat menuduhnya menguji rudal balistik antarbenua baru dengan kedok meluncurkan kendaraan luar angkasa. Korea Selatan mengatakan program luar angkasanya adalah untuk tujuan damai dan ilmiah dan setiap penggunaan teknologi oleh militer, seperti dalam satelit mata-mata, adalah untuk pertahanannya.
[Bil]