MANAberita.com – PENGURUS Besar Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) menggelar unjuk rasa di depan Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta diwarnai kericuhan ketika massa mencoba memblokade jalan raya.
Unjuk rasa menolak kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang berlangsung pada Senin (29/8) sore mulai memanas ketika massa aksi mulai berjalan ke arah Jalan Gatot Subroto.
Aksi itu yang diikuti dengan mobil komando berjalan perlahan mengikuti langkah massa. Mereka kemudian menutup akses lalu lintas jalan tersebut selama beberapa saat.
Di waktu yang sama, polisi berupaya mencegah aksi blokade tersebut dengan menahan massa. Kejadian tersebut berujung bentrok antara polisi dan HMI, hingga terpantau tampak beberapa cone dan tongkat dilempar ke arah kerumunan.
Namun, kejadian itu tak lama berlangsung karena massa berhasil kembali dikondisikan oleh koordinator lapangan. Massa kemudian kembali berkumpul di dekat gerbang Kompleks Parlemen untuk melanjutkan demo.
Massa akhirnya membubarkan diri sekitar pukul 17.25 WIB. Mereka berjalan meninggalkan area Gedung DPR RI secara damai sambil menyanyikan sejumlah lagu.
PB HMI dalam aksi demo ini menyampaikan sejumlah tuntutan, salah satunya menolak rencana kenaikan BBM.
Kenaikan BBM diprediksi akan mengorbankan kondisi ekonomi rakyat, terutama masyarakat kelas menengah ke bawah dan pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
PB HMI juga meminta pemerintah untuk mencabut kebijakan kenaikan tarif dasar listrik. Di saat bersamaan, mereka mendesak pemerintah untuk memberantas mafia di sektor minyak, gas (migas) dan pertambangan.
Selain itu, PB HMI secara kelembagaan telah menginstruksikan jajaran Badko, pengurus cabang, dan ko
Instruksi ini telah diputuskan oleh PB HMI melalui rapat harian Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam pada Jumat (26/8) lalu.
(sas)