Manaberita.com – AL-Sultan Abdullah, Raja Malaysia, akan melantik pemimpin koalisi Pakatan Harapan, Anwar Ibrahim, menjadi perdana menteri pada sore ini, Kamis (24/11).
Istana Negara Malaysia menyatakan pernyataan resminya di Facebook, Raja akan melantik Anwar pukul 17.00 waktu setempat.
Raja Malaysia, Abdullah memilih eks wakil perdana menteri era Mahathir Mohamad itu berdasarkan Konstitusi Federal Pasal 40 ayat 2, dan pasal 43 ayat 2.
Berdasarkan hasil pemilu, tak ada satu pun partai atau koalisi yang memegang suara mayoritas.
Menurut konstitusi Malaysia, untuk membentuk kabinet batu, partai atau koalisi harus mengantongi 112 suara dari total 222 kursi parlemen. Pemegang mayoritas inilah yang berhak memberikan nama calon PM ke raja.
Di pemilu pekan lalu, koalisi pimpinan Anwar, Pakatan Harapan (PH), meraih suara terbanyak dan mengamankan 82 kursi parlemen.
Melansir dari CNN Indonesia, Sementara itu, aliansi Muhyiddin Yassin, Perikatan Nasional (PN), mendapat 73 kursi.
Sehari setelah pemilu, Muhyiddin mengklaim mendapat dukungan dari dua kubu yang lebih kecil, yakni Sabah dan Sarawak.
Kursi yang ia dapat pun bertambah menjadi 101. Namun, angka itu tetap belum mencapai ambang batas.
Menanggapi kondisi itu, Raja Abdullah memberikan batas waktu kepada kedua kubu untuk membentuk mayoritas dan menyetorkan calon nama PM hingga Selasa, 22 November siang.
Namun, mayoritas tak kunjung terbentuk. Raja kemudian memanggil Anwar dan Muhyiddin ke Istana Negara, tetapi cara ini juga tak menuai hasil.
Dalam pertemuan itu, raja sempat mengusulkan agar Muhyiddin dan Anwar membentuk pemerintahan bersama. Namun, Muhyiddin menolak.
Sementara itu, Anwar mengungkapkan dalam pertemuan tersebut, raja menegaskan harus ada kerja sama seluruh partai agar terbentuk pemerintahan yang kuat.
Pada Rabu, raja lantas memanggil 30 politikus koalisi dengan suara terbanyak ketiga dalam pemilu, Barisan Nasional, untuk membicarakan perkara PM baru ini.
Hari ini, Raja Abdullah juga bertemu dengan sultan dari sembilan negara bagian. Usai bertemu para sultan, ia akhirnya menunjuk Anwar menjadi PM.
(Rik)