Manaberita.com – GUNUNG Semeru Lumajang, Jawa Timur, mengalami erupsi atau muntahkan Awan Panas Guguran (APG), Minggu (4/12) pagi. Salah seorang warga desa di kaki gunung menceritakan detik-detik mencekam amukan gunung tertinggi di Pulau Jawa itu.
Warga Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Lumajang, Ahmad Samiludin mengatakan erupsi Semeru ini terjadi bertepatan dengan kejadian erupsi setahun yang lalu.
“Tadi malam pas satu tahun [kejadian Erupsi Semeru 2021],” kata Ahmad dikutip dari CNNIndoensia.com.
Pada erupsi kali ini, kata Ahmad, ia yang masih berada di rumah mulanya mendapatkan telepon dari rekannya soal Semeru yang mengalami erupsi.
Awalnya ia mengaku tak kaget, sebab beberapa hari belakangan memang tersiar informasi peningkatan aktivitas di kawah Semeru. Hal itu sudah biasa, sebab setahun terakhir juga begitu.
Namun saat dia melihat ke luar rumah. Langit mulai menghitam. Awan dan abu vulkanik menyembur terlihat dari puncak Semeru.
Warga, kata dia, kemudian berlarian keluar rumahnya. Sebagian bahkan langsung menaiki kendaraan dan mengungsi ke wilayah aman.
“Kejadiannya jam sekitar jam 07.30 WIB an. Awan menggelap. Langsung lari semua,” ucapnya.
Meski begitu, kata Ahmad, kejadian erupsi Semeru kali ini tak semengerikan setahun yang lalu. Saat itu langit di atas desanya menghitam suasana bahkan berubah gulita seketika.
“Tapi memang gelapan tahun kemarin,” ujarnya.
Ia menuturkan daerah yang paling terdampak ialah Dusun Curah Kobokan, Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, dan beberapa dusun di sekitarnya. Ia sendiri saat ini telah mengungsi ke Kecamatan Tempeh, Lumajang yang relatif lebih aman.
“Saya sudah kekuar dari Sumberwuluh, mengungsi ke Tempeh. Beberapa warga lainnya juga,” pungkasnya.
(Rik)