Mengenal Zona Benioff, Penyebab Gempa Sukabumi

  • Kamis, 08 Desember 2022 - 21:33 WIB
  • Nasional

MANAberita.com – KEPALA Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono mengabarkan jika terjadi gempa di Sukabumi pada Kamis (8/12) pagi.

Gempa tersebut terjadi di dalam lempeng indo-australia atau gempa di zona Benioff.

Diberitakan sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengabarkan telah terjadi gempa magnitudo 5,8 di Sukabumi, Jawa Barat pada Kamis (8/12).

“#Gempa Dirasakan Magnitudo: 5.8, Kedalaman: 104 km, 08 Des 2022 07:50:57 WIB, Koordinat: 7.11 LS-106.99 BT (Pusat gempa berada di darat 22 km Tenggara Kota Sukabumi) #BMKG” tulis BMKG lewat akun Twitternya.

Daryono mengatakan gempa ini terjadi karena adanya “deformasi batuan dalam lempeng (intraslab) pada lempeng indo-australia atau populer disebut sebagai gempa di zona benioff.” tulisnya lewat akun Twitter.

Mengutip Springer dalam serial Encyclopedia of Earth Science, zona Benioff, kadang disebut juga sebagai zona seismik, merupakan zona planar hiposenter gempa yang membentang 700 km di dalam Bumi. Namanya diamil dari Hugo Benioff yang pertama kali menjelaskan soal itu pada 1949.

Zona Benioff ada di bawah sistem busur modern yang dimulai tepat di bawah palung lautan. Kemiringan zona ini mencapai 30 sampai 90 derajat dengan rata-rata 45 derajat.

Dalam istilah lempeng tektonik, zona Benioff sering disebut sebagai zona subduksi. Meskipun lebih jarang terjadi jika dibandingkan dengan gempa kedalaman rendah, gempa dalam di zona Benioff bisa mencapai magnitudo 8.

Baca Juga:
Gempa Magnitudo Guncang Garut, Terasa Sampai ke Bandung

Berdasarkan penelusuran, gempa lain yang pernah terjadi di Indonesia dan berada di zona Benioff antara lain gempa magnitudo 4,9 di Yogyakarta pada Rabu (6/4/2022), dan gempa Malang dengan magnitudo 6,7 pada Sabtu (10/4/2021).

Di sisi lain, mengutip situs Kementerian Energi dan Sumber daya Mineral, ada dua sumber gempa bumi di Indonesia yakni dari zona subduksi dan sesar aktif di darat.

Zona subduksi membentang di sebelah barat Pulau Sumatera, selatan Pulau Jawa, selatan Bali dan Nusa Tenggara, dan membelok di Kepulauan Maluku yang membentuk palung laut. Zona subduksi juga sebagai sumber pembangkit tsunami.

Baca Juga:
Memilukan! Korban Perdagangan Manusia Akhirnya Pulang ke Sukabumi

Sesar aktif di darat tersebut antara lain Sesar Besar Sumatera yang memanjang dari utara sampai selatan di Pulau Sumatera. Sementara di Pulau Jawa terdapat Sesar Cimandiri, Sesar Lembang, Sesar Baribis dan Sesar Opak.

Indonesia sendiri berada di atas pertemuan tiga lempeng tektonik aktif utama di dunia yakni Indo-Australia, Pasifik, dan Eurasia. Alhasil, Indonesia berpotensi mengalami bencana geologi seperti gempa.

(sas)

Komentar

Terbaru