MANAberita.com – POTONGAN tubuh yang diduga korban mutilasi ditemukan dalam kondisi terbungkus plastik hijau di kawasan Atlantis Land-Kenjeran Park, Jalan Sukolilo, Surabaya, Senin (12/6) siang.
Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, AKP Arief Ryzki Wicaksana membenarkan adanya temuan tersebut.
“Akan kita cek lebih dalam,” saat ditemui di lokasi.
Dugaan kuat, potongan tubuh tersebut berkaitan dengan jenazah yang ditemukan terbungkus plastik di selokan pos polisi dekat flyover Trosobo, Sidoarjo, Sabtu (10/6).
“Kemungkinan ada [kaitan dengan temuan jenazah di Sidoarjo] ini kami koordinasi lagi,” ucapnya.
Pihaknya telah menghubungi Kasatreskrim Polresta Sidoarjo guna melakukan penyelidikan lebih lanjut.
“Kami sudah kontak dengan Kasatreskrim Polresta Sidoarjo, nanti perkembangan lebih lanjut akan kami kabari,” ucapnya.
Potongan tubuh ini pertama kali ditemukan oleh seorang pemulung bernama Sukahar. Saat itu dia tengah bekerja dan menemukan kresek berwarna hijau.
Sukahar sempat membuka kresek itu yang di dalamnya terdapat lapisan beberapa plastik lain berwarna putih dan hitam.
“Kaget saya, sudah kondisi bau. Saya kira anjing ternyata [potongan tubuh] manusia,” ucapnya.
Dia kemudian menyampaikan temuan tersebut ke petugas. Tak lama BPBD dan polisi tiba dan mengevakuasi potongan tubuh tersebut.
Sebelumnya, jasad dalam kondisi tak utuh ditemukan terbungkus plastik di selokan pos polisi dekat flyover Trosobo, Taman, Sidoarjo, Sabtu (10/6).
Kasat Reskrim Polresta Sidoarjo Kompol Tiksnarto Andaru Rahutomo mengungkapkan kondisi tubuh membuat jajarannya meyakini jenazah itu merupakan korban mutilasi.
“Kami menemukan mayat tadi pagi hari mayat seorang laki-laki 21-30 tahun dalam kondisi tidak mempunyai tangan dan mempunyai kaki,” kata Andaru kepada wartawan, Sabtu (10/6).
Saat ini, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan terhadap penemuan mayat laki-laki itu.
Mayat dalam kondisi tak utuh itu pertama kali ditemukan pengelola warung kopi di sekitar lokasi, Warsini. Mulanya dia mengaku melihat plastik berwarna hijau itu sejak Jumat (9/6) sekitar pukul 06.00 WIB.
Plastik hijau itu ia lihat saat hendak mematikan lampu di dekat pos polisi. Dia kemudian hanya menganggap kantong plastik cukup besar berwarna hijau muda itu berisikan sampah saja.
Pukul 07.00 WIB, Warsini mulai mencium bau busuk yang berasal dari plastik itu. Dia pun mengadukannya ke polisi. Pukul 12.00 WIB, petugas polsek datang.
Mayat yang diduga korban mutilasi itu kini dibawa ambulans menuju RS Pusdik Bhayangkara Porong guna dilakukannya proses autopsi dan identifikasi.
(sas)