Tetangga Sebut Ibu Bayi yang Jasadnya Disimpan di Freezer Sempat Pergi ke Klinik

  • Kamis, 06 Juli 2023 - 18:53 WIB
  • Nasional

Manaberita.com – WARGA di Jalan Tanah Seratus RT 03 RW 12, Kelurahan Sudimara Jaya, Kecamatan Ciledug, Kota Tangerang, dibuat geger oleh seorang pria berinisial S (40).

Diketahui S menyimpan jasad bayinya selama dua hari dalam freezer lantaran tak punya biaya untuk pemakaman sang anak.

Melansir dari detikcom, Seorang warga bernama Nita (34) mengaku sempat mengetahui istri S, AA (33), pergi ke klinik. AA pergi ke klinik beberapa hari sebelum suaminya ketahuan menyimpan jenazah anaknya di freezer.

“Kemarin juga dia sakit dibawa ke klinik situ (depan warung) berobat juga. Aku tanya dia jalan, ‘Kenapa, Mbak? Meriang?’ dia cuma manggut-manggut doang,” kata Nita.

Menurut Nita, AA saat itu tidak terlihat sedang hamil. Namun, kata dia, AA terlihat lesu.

“Cuma memang keadaannya sudah loyo, nggak (kelihatan hamil),” imbuhnya.

Nita mengungkapkan AA saat itu berobat ke klinik ditemani suaminya dan dua anak kecil. Nita kurang mengetahui apakah dua anak kecil itu juga anak pasangan S dan AA.

“Berobat sama suaminya, sama anaknya, anak kecil. Tapi nggak tahu anaknya, nggak tahu anak siapa. Yang penting ada anak kecilnya saja sekitar anak saya, 4 tahunan deh. Ada adik-kakak di bawah 4 tahun lagi ada, pokoknya dua aja, pokoknya adik kakak. Mungkin yang kecil 2 tahunan, sudah bisa jalan,” bebernya.

Baca Juga:
Saddam Hussein ‘Dibuang’ Di Dekat Rumah Mantan PM Pasca-eksekusi

Nita tidak begitu mengenal S dan istrinya, AA (33). Nita, yang berjualan mi ayam di gang menuju kontrakan S, menyebutkan S dan AA tertutup.

“Kalau kesehariannya sih kita nggak tahu ya karena tertutup. Nggak pernah ada yang tahu dia kerjanya apa, itu nggak tahu. Namanya siapa pun kita nggak ada yang tahu,” kata Nita.

Nita menyebutkan pernah beberapa kali bertemu dengan S dan AA. Namun ia tidak tahu seluk-beluk S dan AA.

Baca Juga:
Mayat Berserakan Di Bucha Sebelum Pasukan Rusia Pergi, Ada Apa?

“Tahu mah tahu (ngontrak di sana). Setiap hari dia lewat. Berangkat pagi pulang sore, cuma nggak pernah negor. Dua-duanya bareng, nggak (kelihatan kerja) karena pakaiannya juga celana pendek biasa, nggak rapilah. Kalau kerja, kan rapi ya,” katanya.

“Aku kadang negor duluan, ‘Baru pulang, Mbak?’ paling (dijawab), ‘Iya’ gitu doang,” katanya.

(Rik)

Komentar

Terbaru