JK Sebut Koalisi Besar Bukan Jaminan Menang

  • Selasa, 15 Agustus 2023 - 08:17 WIB
  • Nasional

Manaberita.com – Jusuf Kalla (JK) Wakil Presiden ke-10 dan ke-12, berpendapat koalisi partai politik yang besar bukan jaminan tokoh yang diusung menang dalam pemilihan presiden (Pilpres).

JK berkaca dari pengalamannya yang menang Pilpres 2004 saat berpasangan dengan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Saat itu mereka hanya mengandalkan suara dari Demokrat, dengan bantuan tambahan dari PBB dan PKPI.

“Tidak ada jaminan (menang), sama dengan saya waktu 2004, itu kita hanya didukung 11 persen, 4 partai, Demokrat, Bulan Bintang. Tapi menangnya 60 persen,” kata JK di Markas Pusat PMI, Jakarta Selatan, Senin (14/8).

Melansir dari CNN Indonesia, Sebaliknya, kata dia, saat maju di Pilpres 2009 bersama Wiranto, pasangan itu mendapat suara di bawah suara partai. Pasangan capres yang mengusung nama JK-Win itu diusung Golkar dan Hanura.

Baca Juga:
Partai yang Gelar Pertemuan di Bali Ditunggu Gerindra Merapat ke Prabowo

Menurut JK, saat Pilpres, masyarakat menjatuhkan pilihan berdasarkan tokoh yang maju.

“Pengalaman saya dengan Pak Wiranto dulu, kalau dihitung-hitung jumlah suara [red: partai] itu lebih 20 persen. Tapi hanya dapat suara [red: pemilih] 14 persen, tidak simetris, tergantung tokoh. Kalau sudah masuk ke pemilu itu, orang tidak lagi melihat partainya, orang melihat orangnya,” katanya

Sejauh ini koalisi Pilpres 2024 terbesar ada di kubu Prabowo Subianto, setelah empat partai politik di DPR mendeklarasikan dukungannya kemarin. Partai pertama yang mendeklarasikan adalah Partai Gerindra.

Baca Juga:
Para Pengunjuk Rasa Di Pakistan Mengecam ‘Pencurian’ Mandat Mantan PM Imran Khan

Lalu Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang dipimpin Muhaimin Iskandar alias Cak Imin menyusul. Akhir pekan kemarin, Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Golkar ikut mendukung Prabowo.

Sementara itu, PDIP dan PPP mendukung Ganjar Pranowo. Adapun Partai NasDem, Partai Demokrat, dan PKS mengusung Anies Baswedan.

(Rik)

Komentar

Terbaru