Manaberita.com – Joko Widodo (Jokowi) Presiden Republik Indonesia, jadi salah pembicara di Konferensi Tingkat Tinggi organisasi ekonomi Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan (BRICS) di Johannesburg, Rabu (24/8) waktu setempat.
Jokowi hadir sebagai perwakilan negara-negara Asia Tenggara. Hal ini dikarenakan Indonesia sedang memegang keketuaan ASEAN.
Dalam forum itu, ia mengungkapkan keprihatinannya atas konflik dan peperangan di dunia sehingga mengakibatkan krisis global.
“Yang Mulia, dunia saat ini seakan bergerak tanpa nakoda,seakan bergerak tanpa kompas yang jelas. Perang dan konflik telah menyebabkan tragedi kemanusiaan, krisis pangan telah mengakibatkan puluhan juta orang jatuh miskin. Belum lagi ancaman perubahan iklim yang mengintai umat manusia,” ujar Jokowi dalam akun Youtube Kepresidenan Afrika Selatan, Kamis (24/8).
“Dari pandemi kita telah diajarkan bahwa krisis gobal tidak akan bisa selesai kalau kita bekerja sendiri-sendiri atau oleh sekelompok negara saja. Dibutuhkan kolaborasi dan solidaritas bersama untuk mengatasinya,” kata Jokowi.
Melansir dari CNN Indonesia, Dalam forum itu, pemimpin dari negara-negara anggota BRICS juga hadir dan berpidato. Dua pemimpin ternama, Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden China Xi Jinping telah berpidato di forum itu siang ini.
KTT BRICS kali ini berfokus pada penggalangan dana dan pinjaman mata uang lokal New Development Bank (NDB), hingga kerja sama ekonomi.
Ada pula isu penambahan anggota BRICS. Pemerintah Afrika Selatan memgklaim ada 40 negara yang tertarik bergabung, termasuk Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Argentina, Mesir, dan Indonesia.
Jokowi menyampaikan kehadirannya di BRICS tak hanya ikut dalam KTT. Ia juga akan bertemu sejumlah pemimpin negara lain untuk bicara kerja sama.
“Indonesia diundang dalam KTT BRICS. Tentunya, disela-sela KTT BRICS akan dilakukan berbagai pertemuan bilateral dengan kepala-kepala negara lain,” ucap Jokowi di Bandara Internasional Kualanamu sebelum berangkat ke Afrika, Sumatera Utara, Minggu (20/8).
(Rik)