Manaberita.com – PUTRI sulung Nurul Arifin yakni Maura Magnalia meninggal dunia 25 januari kemarin dikarenakan mengalami henti jantung atau sakit jantung.
Maura Magnalia meninggal dunia pada usia 27 tahun, Suami Nurul Arifin, Mayong Suryo Laksono mengatakan jika Maura Magnalia meninggal karena henti jantung mendadak.
Dikabarkan, asisten rumah tangga (ART) menemukan Maura Magnalia sedang tertidur pulas di atas meja makan.
Dilansir dari beritadiy, Saat itu ART memberi tahu ke Nurul Arifin dan Mayong Suryo karena mengetahui bahwa tubuh Naura Magnalia dalam keadaan sudah dingin.
“Kami bawa ke rumah sakit jam 5 pagi, dinyatakan meninggal pada 5.37 WIB. Jadi, sempat ada waktu 37 menit dan tidak tertolong,” kata Mayong Suryo Laksono.
Gangguan henti jantung disebut sebagai cardiac arrest, dikutip dari Mayo Clinic, hal tersebut adalah ketika jantung berhenti memompa darah ke seluruh tubuh karena tidak berdetak secara efektif seperti normalnya.
Adapun henti jantung membuat kesadaran dan fungsi pernapasan secara tiba-tiba. Gangguan ini berbeda dengan serangan jantung (heart attack).
Sebab, serangan jantung adalah gangguan saat aliran darah yang menuju jantung tersumbat.
Kondisi yang dialami putri Nurul Arifin memiliki beberapa gejala, berikut gejala henti jantung:
Hilangnya kesadaran atau pingsan secara tiba-tiba
- Tidak ada denyut di pembuluh nadi
- Berhenti bernapas
- Rasa tidak nyaman atau nyeri di dada
- Sesak napas
- Kelemahan
- Jantung berdebar dengan sangat cepat
Jika ada yang alami henti jantung seperti Maura Magnalia Madyaratri, putri Nurul Arifin meninggal dunia, kamu bisa melakukan pertolongan pertama dengan resusitasi jantung paru (RJP) atau cardiopulmonary resuscitation (CPR). [rik]