Anjing Pelacak Brimob Diterjunkan Tengah Malam, Buat Warga Desa Wadas Ketakutan

Manaberita.com – ADA sebanyak lima mobil kembali memasuki Desa Wadas pada tengah malam, Kamis (10/1). Mobil itu berisi sejumlah Brimob dan anjing pelacak. Hal tersebut diungkapkan oleh seorang warga Desa Wadas, Bener, Kabupaten Purworejo.

Karena kejadian tersebut warga semakin merasa ketakutan lantaran personel kepolisan dan anjing yang berkeliaran di Wadas semakin bertambah.

“Malam ini datang lagi 5 mobil polisi berisi Brimob dan anjing pelacak. Dan malam ini warga sangat takut dan resah,” kata dia, Jumat (11/2).

Melansir dari CNN Indonesia, Ia juga menyebut, sampai saat ini aparat kepolisian masih banyak ditemui di perbatasan-perbatasan desa dan masjid setempat.

“Kami informasikan kepada teman-teman Media bahwa pada malam ini polisi masih banyak di tiap tiap perbatasan desa dan tiap tiap masjid,” ucap dia.

Ia mengatakan, selain ketakutan, warga juga masih trauma dengan pengepungan pada 8 Februari kemarin. Pasalnya, banyak warga yang diseret dan ditangkap oleh aparat kepolisian. Tak sedikit pula yang dikejar-kejar sampai ke perbatasan dan hutan.

“Warga takut dan masih trauma sama kehadian tanggal 23 September sama kejadian tanggal 8 Febuari atau 2hari yang lalu,” tuturnya.

Baca Juga:
Pegang! Pemkot Malang Siap Optimalkan Dana Transfer Rp1,18 Triliun untuk Kesejahteraan Warga

Kepala Divisi Advokasi LBH Yogyakarta Julian Duwi Prasetia juga mengatakan hal serupa. Pengacara warga Wadas itu mengaku telah mempertanyakan langsung kedatangan pasukan lima mobil kepolisian tersebut.

Ia menyebut para Brimob beralasan datang ke Desa Wadas hanya karena ditugasi oleh alasan mereka.

“Betul [lima mobil Brimob datang dan anjing pelacak]. Katanya atas perintah atasan. Semalam kami konfirmasi jawabannya begitu,” kata Julian

Sebelumnya, Gerakan Masyarakat Peduli Alam Desa Wadas (Gempadewa) menyebut bahwa sepuluh truk polisi berisi personil kembali masuk ke Desa Wadas, Bener, Kabupaten Purworejo pada Kamis (10/11).

Baca Juga:
Sedih! Kronologis Kematian Misterius Anjing Sky yang Diduga Malapraktik di Penitipan Hewan

Tak hanya itu, Gempadewa menyebut bahwa aparat kepolisian kembali mendatangi rumah warga dan memaksa warga untuk menandatangani surat persetujuan.

“Kondisi terkini Wadas, pagi ini datang lagi 10 truk polisi yang membawa serta personil aparat kepolisian. Sampai saat ini Wadas masih dikepung aparat polisi dan preman-preman. Kondisi sangat mencekam,” seperti tertulis di akun Instagram resmi Gempadewa (@wadas_nelawan), Kamis pagi (10/2).

Polisi kemarin menyatakan akan merampungkan proses pengukuran lahan yang dibebaskan untuk pembangunan Bendungan Bener di Desa Wadas.

Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Iqbal Alqudussy mengatakan bahwa petugas kepolisian melakukan pendampingan terhadap tim Badan Pertanahan Nasional (BPN) untuk mengukur lahan.

Baca Juga:
Inilah Identitas Mahasiswa yang Lemparkan Bensin ke Anggota Kepolisian Saat Demo di Cianjur

“Dari ratusan bidang, saat ini tinggal 50 bidang yang belum diukur. Sekitar 15 persen dari jumlah keseluruhan. Melihat progres nya, hari ini selesai,” kata Iqbal kepada wartawan, Kamis (10/2).

Ia pun membantah apabila terdapat pihak yang mengatakan situasi di Desa Wadas mencekam dan tidak kondusif.

Menurutnya, proses pengukuran berjalan sesuai dengan jadwal. Selain itu, kata dia, aktivitas masyarakat sekitar juga berjalan normal dan tidak terganggu.

[rik]

Komentar

Terbaru