MANAberita.com — SEORANG murid SMP berinisial R (14) diculik oleh debt collector hanya karena ayahnya menunggak bayaran sepeda motor yang dikendarainya selama 3 bulan.
Saat itu, R diketahui pulang sekolah saat debt collector membawa motor serta dirinya dan kemudian dibawa ke kantor Mega Finance yang berlokasi di Srengseng, Kembangan, Jakarta Barat pada Jumat (06/07) sore.
Berikut adalah beberapa fakta kejadian penculikan tersebut yang dilansir dari Tribun Manado.
1. Awal kejadian
Menurut keterangan Kapolsek Palmerah Kompol Aryono yang dikutip dari Kompas.com, motor yang dikendari siswi SMP tersebut diambil paksa oleh sekelompok orang debt collector.
Siswi itu awalnya hendak pulang ke rumah.
RR yang ketakutan hanya bisa p?asrah dan menangis sewaktu para debt collector itu memaksanya meminta motor tersebut.
“?Anak saya mau cap tiga jari di SMP 61 Slipi bawa motor sendiri?, Tahu-tahu pas mau masuk Simpang Slipi dia dipepet sama lima orang yang naik tiga motor,” ujar Nining (42), ibunda RR saat berada di Mapolsek Palmerah.
2. Dipaksa mengikuti arahan
Kemudian anak tersebut dibawa oleh penagih hutang ke kantor Mega Finance yang berlokasi di Srengseng, Kembangan, Jakarta Barat pada Jumat (06/07) sore.
3. Orang tua siswi melapor ke polisi
Orang tua korban mengetahui saat ia ditelp oleh si anak.
Nining (42) ibu korban mengatakan anaknya mengirimkan pesan singkat yang menunjukkan ketakutan karena dibawa pergi penangih hutang.
“Pas kejadian itu saya lagi kerja di Bekasi. Tiba-tiba anak saya telpon sambil nangis-nangis katanya dia dibawa ke kantor debt collector,” kata Nining.
Orang tua korban akhirnya mendatangi kantor polisi untuk melaporkan penculikan.
4. Perlakuan di kantor
Setelah dilakukan pemeriksaan dengan beberapa saksi di lokasi kejadian, korban diketahui hanya ditelantarkan setelah diculik.
“Di sana cuma ditelantarkan saja. Hanya di pojokan gedung. Kasihan sekali,” kata Aryono.
Sementara menurut ibu korban. Nining, selama disekap di kantor itu, anaknya juga mendapatkan pelecehan secara verbal.
Dikutip dari wawancara dengan KompasTV, anaknya ditanya apakah ia masih perawan atau tidak.
“?Enggak apa-apa motor diambil tapi anak saya jangan dibawa. Anak saya juga ditanya masih perawan apa enggak. Jelas aja anak saya nangis-nangis,” kata Nining dengan nada geram.
5. Pemicu
Penculikan yang dialami perampasan motor sebenarnya diawali utang piutang orang tua korban dengan pidak Mega Finance.
Motor yang dibawa siswi SMP ini adalah motor kredit dengan nasabah atas nama orang tuanya.
Pembayaran cicilannya kurang bayar tiga kali dari total 31 kali pembayaran.
Nining mengakui kalau cicilan sepeda motor maticnya itu memang telah menunggak tiga bulan.
“Ya itu kan penculikan, karena secara paksa bawa orang anak dibawah umur. Kalau motor silakan deh kalau mau ambil, tapi anak saya itu loh,” kata Nining.
6. Polisi gerak cepat
Setelah mendapatkan laporan, Satreskrim Polsek Palmerah gerak cepat mendatangi kantor tempat siswi diculik.
Saat ditemukan, korban sedang menangis di ruangan. Tangisnya tidak berhenti ketika bertemu dengan orang tuanya yang menanti di Polsek Palmerah.
Namun, polisi tidak menemukan pelaku yang menculik korban di lokasi kejadian
“Pelakunya ada lima kami kejar malam ini. Ini sangat meresahkan, korbannya di bawah umur,” ujar Aryono.
Saat ini, polisi baru mengamankan sembilan ?pekerja dari kantor leasing tersebut untuk dimintai keterangan.
7. Pihak Mega Finance
Sementara itu, pihak Mega Finance belum berhasil dihubungi untuk konfirmasi. (Dil)