MANAberita.com – KEBAKARAN terjadi pada Sabtu (17/12) di Jalan Manggarai Utara 1 pada pukul 15.08 WIB.
Sebanyak 26 unit pemadam kebakaran dikerahkan ke lokasi. Api akhirnya padam sekitar pukul 16.50 WIB.
Ratusan warga yang menjadi korban mengungsi di tiga titik, yaitu Gedung Sarana Krida Karang Taruna (SKKT) sebagai posko utama,pos RW01 RT05, dan RPTRA Cibono.
Salah seorang warga, Siti Nafisah (53), menceritakan kronologi awal mula rumahnya terbakar setelah petir menyambar.
Siti menceritakan hujan deras membuat dirinya dan suami mengecek beberapa atap kontrakan miliknya yang bocor. Tak lama kemudian, Siti mengaku terkejut ketika petir menyambar meteran listrik rumahnya.
“Awalnya hujan deras. Saya keluar sama abinya (suami). Kami keluar ke belakang, ke kontrakan-kontrakan, takut ada yang bocor karena angin kencang semua pada terbang,” ujar Siti, Minggu (18/12).
Tak lama berselang, petir menyambar meteran listrik rumahnya. Siti pun mengaku kaget.
“Pas saya lagi di belakang, petir nyamber kilometer (meteran listrik). Saya kaget,” ujarnya.
“(Petir menyambar) Kontrakan yang belakang. Jadi bukan dari kompor, bukan dari antena. Kan di berita-berita antena, katanya petir nyamber antena, bukan. Nyamber kilometer,” lanjut Siti.
Siti mencium bau hangus. Karenanya, Ia langsung bergegas memeriksa keadaan ke dalam rumahnya. Di lantai dua, belum tampak kehadiran si jago merah meski keadaan telah berasap.
“Langsung tercium bau hangus, saya langsung lari ke rumah karena mati lampu. Saya ke atas, di situ sudah ada asap, belum ada api. Saya turun lagi ke bawah, ternyata udah ada api di kontrakan belakang,” sambung Siti.
Lebih lanjut, Siti bercerita kala itu ia tak sempat menyelamatkan barang-barang berharga miliknya. Namun, Siti sempat untuk melepas regulator gas. Hal itu dilakukannya agar tak terjadi kobaran api yang lebih besar.
“Enggak bisa nyelametin. Saya nggak mikir yang lain, saya lihat gas, langsung saya tarik,” kata Siti.
(sas)