Polres Ponorogo Usut Kasus Santri Gontor Meninggal

MANAberita.com – PIHAK Kepolisian mengaku tengah mengusut kasus kematian seorang santri Pondok Pesantren Modern Darussalam Gontor, Ponorogo, Jawa Timur yang diduga menjadi korban kekerasan dan penganiayaan.

Kapolres Ponorogo AKBP Catur Cahyono mengungkapkan jika pihaknya tengah menyelidiki kasus meninggalnya santri asal Palembang, (AM) 17 tersebut, dengan memeriksa sejumlah saksi.

“Kami sedang menyelidiki kasus ini dan akan memintai keterangan dari sejumlah saksi,” kata Catur, Senin (5/9).

Hal tersebut dilakukan kepolisian meski belum ada laporan resmi dari pihak keluarga atau pun pihak pesantren.

“Kami lakukan penyelidikan meski belum menerima laporan dari keluarga korban maupun pihak ponpes,” ucapnya.

Sebelumnya, seorang santri Pondok Pesantren Modern Darussalam, Gontor, Ponorogo, Jawa Timur, AM (17) diduga tewas usai menjadi korban penganiayaan, Senin (22/8).

Baca Juga:
Pemeriksa Fakta Mohammed Zubair, Ditangkap Karena Tweet 2018, Dikirim Ke Tahanan Polisi Selama 4 Hari

Hal tersebut terungkap usai ibu korban, Soimah meminta bantuan hukum ke pengacara kondang Hotman Paris.

Soimah mengatakan awalnya pesantren menyebut kematian anaknya karena jatuh kelelahan saat mengikuti Perkemahan Kamis-Jumat.

Namun saat keluarga meminta kain kafan yang menutup AM dibuka, tampak beberapa luka lebam akibat kekerasan terlihat di sekujur tubuh korban.

Baca Juga:
Remaja Curi Uang Rp 20 Juta di PT. Pandawa, Begini Kondisinya Sekarang

“Amarah tak terbendung, kenapa laporan yang disampaikan berbeda dengan kenyataan yang diterima,” kata Soimah.

Soimah dan keluarga akhirnya menghubungi pihak forensik dan rumah sakit untuk dilakukan autopsi. Setelah didesak, manurut Soimah, perwakilan Ponpes Gontor yang mengantar jenazah akhirnya mengakui bahwa AM meninggal akibat kekerasan.

(sas)

Komentar

Terbaru