Polsek Kertapati Ringkus Pemalak Sopir Truk Jembatan Keramasan

  • Selasa, 21 Maret 2017 - 10:31 WIB
  • Peristiwa
Polsek Kertapati Ringkus Pemalak Sopir Truk Jembatan Keramasan
Polsek Kertapati Ringkus Pemalak Sopir Truk Jembatan Keramasan

MANAberita.com AKSI pemalakan yang dilakukan Ego (24) mendadak terhenti setelah dirinya diciduk oleh petugas Polsek Kertapati. Pemalak Sopir Truk Jembatan Keramasan yang merupakan warga Jalan Sriwijaya Raya Kecamatan Pemulutan, Kabupaten Ogan Ilir (OI) ini diamankan petugas setelah menerima laporan dari masyarakat yang menyatakan sudah merasa resah dengan ulahnya.

Dalam penangkapan ini, petugas juga berhasil mengamankan seorang lainnya, inisial G (35) yang kedapatan membawa sebilah senjata tajam (sajam) jenis pisau Bayonet yang diselipkan dipinggang kirinya.

“Kita menduga, keduanya saling kenal dan juga ada keterkaitan. Kawasan ini sudah sering terjadi aksi begal, rampok, penodongan dan aksi kejahatan lainnya,” ungkap Kapolsek Kertapati, AKP Deli Haris saat gelar kasus di Polsek Kertapati, Senin (20/3/17) sore.

Baca Juga:
Terjadi Penembakan Di Pusat Kota Chattanooga, Tennessee! Ada Apa?

Pelaku Pemalak Mobil Truk Di Jembatan Keramasan Saat Di Polsek Kertapati

Dalam beraksi, tersangka ini sering melakukan pemaksaan terhadap korbannya. Jika keinginannya tidak dituruti, mereka tidak segan-segan untuk melukai korbannya.

“Jika tidak diberi, mereka akan memecahkan kaca mobil dan bahkan akan naik keatas mobil dan mengambil barang-barang yang diangkut,” terang Deli.

Dari kedua tersangka, petugas berhasil mengamankan barang bukti berupa uang hasil memalak sebesar Rp 110 ribu dan sebilah sajam jenis Bayonet.

Baca Juga:
Seorang Pria Berusia 19 Tahun Didakwa Akibat Kekerasan Dan Penyerangan Kepada Seorang Pekerja Layanan Darurat

“Kasusnya masih terus kita kembangkan, untuk saat ini tersangka akan kita kenakan pasal 368 KUHP dan Undang-Undang No 12 tahun 1951,” tegas Deli, didampingi Kanit Reskrim, Ipda Uzer.

Sementara itu, ketika ditanya Ego mengaku kalau dirinya melakukan pemalakan baru tiga hari, itupun tidak memaksa. “Sopir-sopir truk yang lewat saya stop pak, saya pinta uang. Dikasih Rp 2 ribu saya minta ditambah, dikasih Rp 5 ribu saya minta tambah lagi. Lalu dikasih Rp 10 ribu baru saya ambil,” Aku Ego.

Ego juga mengaku dalam menjalankan aksinya dia tidak sendirian, melainkan bersama empat orang rekannya. “Penghasilan tidak tentu pak, kadang Rp 100 ribu kadang lebih. Uangnya buat biaya berobat nenek saya yang sedang sakit asma pak,” kilahnya. (wiwit). MANAberita.com

Komentar

Terbaru