Malam Pergantian Tahun 2017 MS Tiga Kali Diperkosa

  • Jum'at, 10 Maret 2017 - 09:32 WIB
  • Kriminal
MS (korban) saat melapor, kamis 9/3/17
MS (korban) saat melapor, kamis (9/3/17)

MANAberita.com – KARENA dijanjikan akan bertanggung jawab namun hingga saat ini selalu mengulur ngulur waktu, akhirnya MS (16) yang ditemani keluarganya mendatangi Polresta Palembang, Kamis (9/3/17) sekitar pukul 14.00 WIB. Warga Pemulutan Kabupaten Ogan Ilir (OI) datang untuk melaporkan KA (20) yang telah merenggut mahkotanya pada malam pergantian tahun 2017 lalu.

KA sendiri merupakan anak pemilik rumah makan, dimana tempat korban bekerja, yang sudah tidak terhitung kalinya lagi mencicipi tubuh korban.

Menurut korban yang masih remaja di bawah umur ini menjelaskan, kejadian bermula ketika ia diajak terlapor menikmati malam pergantian tahun baru 2017 lalu, setalah itu korban diajak menginap di tempat kos terlapor di kawasan Rumah Susun Kelurahan 24 Ilir, Kecamatan Ilir Barat (IB) I.

Baca Juga:
Meski Baunya Tak Sedap, Bunga Bangkai Jadi Sorotan Warga Palembang dan Akan Dilestarikan

Setibanya di kamar kos, korban diminta oleh terlapor untuk  membuka pakaian, namun MS menolak, sehingga KA memaksanya dengan memukul wajah dan mencekik korban.

“Sempat mau lari pak, tapi tangan saya ditarik. Karena saya berusaha melawan, dia pukul pipi kanan saya, lalu dicekik. “Saya jadi takut pak, akhirnya malam itu saya diperkosa sampai tiga kali,” ungkap MS kepada petugas piket SPKT.

Sejak kejadian malam itu, lanjut MS, ia terpaksa selalu menuruti kemauan pelaku karena mengancam tidak akan bertanggungjawab kalau tidak melayani nafsunya.

Baca Juga:
Ditinggal Istri Jadi TKI, Suami di Purworejo Malah Perkosa Anak Kandung

“Dia bilang mau tanggungjawab, tapi sampai sekarang tunggu-tunggu dulu katanya,” imbuhnya.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polresta Palembang, Kompol Maruly Pardede menjelaskan, pihaknya sudah menerima laporan korban dan akan segera ditindak lanjuti.

“Karena korban masih dibawah umur, kasusnya kita serahkan ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA),” tegas Maruly. (wiwit).

Komentar

Terbaru