MANAberita.com – PULUHAN Aktifis dari WALHI dan organisasi sipil hingga mahasiswa Sumatera Selatan yang peduli kendeng menggelar aksi mengecor kaki di simpang lima lampu merah DPRD Sumsel sabtu (25/3).
Aksi puluhan aktifis Sumsel tersebut sebagai bentuk menolak pembangunan pabrik Semen yang ada di daerah Rembang Jawa Tengah dan sekaligus bentuk solidaritas atas meninggalnya ibu Patmi 48 tahun peserta cor kaki di depan Istana Negara beberapa hari yang lalu.
Direktur Walhi Sumsel, Hadi Jatmiko mengatakan, aksi ini digelar sebagai penolakan pembangunan pabrik semen yang ada di Jawa Tengah serta sebagai bentuk solidaritas atas meninggalnya pejuang perempuan Kendeng yang turut dalam aksi penolakan pabrik semen di istana negara.
“Ya, aksi ini ada lima aktivis yang akan melakukan aksi cor kaki selama 4 jam yang dimulai dari sekarang,” ujar Hadi.
Ia juga menyampaikan, pihaknya juga menyakini pengorbanan para pejuang Kendeng atas penolakan pabrik semen akan memicu gerakan atau gelombang penolakan yang lebih besar yang akan tumbuh dan bertambah hingga kepenjuru dunia, dikarenakan akan menghancurkan kawasan kars, pelecehan lingkungan hidup yang akan bertampak besar kerusakan sumber ekonomi dan sosisal budaya dikawasan sekitar.
“Pembangunan pabrik semen itu akan menghancurkan atau kerusakan bagi sumber daya alam sekitar dan menguntungkan segelintir pengusaha saja atas pembangunan pabrik itu,” tegas Hadi
Ia juga menambahkan, pembangunan pabrik semen ini pasti akan menghasilkan limbah yang sangat berbahaya dan beracun,serta menghancurkan daerah resapan air yang berdampak buruk pada kehidupan sosial budaya masyarakat setempat. (MDN)