MANAberita.com – PENEMUAN jasad perempuan bertato tengkorak di semak-semak hutan pinus Pedukuhan Tuksira, Desa Winduaji, Kecamatan Paguyangan, Minggu, 20 Agustus 2017 gegerkan warga Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Penemuan jasad tanpa identitas itu sekitar pukul 01.00 WIB.
Pertama kali jasad tersebut ditemukan oleh salah satu warga yang bernama Yanto (25) saat melintasi lokasi kejadian. Awalnya, ia tidak mengira bahwa jasad perempuan berkulit putih tersebut adalah mayat.
“Saya kira itu hanya boneka sisa perayaan HUT RI ke-72, namun setelah didekati ternyata itu adalah mayat,” akunya.
Yanto yang ditemani oleh rekannya, Sulam (59) setelah menemukan mayat tersebut langsung melaporkannya kepada warga dan kepolisian setempat.
“Kami langsung minta tolong dengan warga setempat dan kemudian kami melaporkan penemuan ini kepada polisi,” kata Yanto.
Mayat perempuan tersebut, lanjut Yanto memiliki tato disekitar tangannya dan memiliki bebarapa luka disekitar kepala, wajah dan tubuhnya.
“Kondisinya mengenaskan, darah yang mengucur ada luka di wajah, kepala dan di sekitar kaki dan pahanya,” tambahnya.
Kepada pihak kepolisian, Yanto mengaku bahwa sebelum penemuan mayat tersebut, dirinya melihat sebuah mobil kijang berhenti di lokasi penemuan. “Ada mobil kijang bewarna gelap melintas dan berhenti sebentar di lokasi kejadian,” ungkapnya.
Saat dikonfirmasi, Senin (21/08) Kapolsek Paguyangan AKP Bowo Cipto Hadi membenarkan adanya laporan warga mengenai penemuan jasad tersebut. Kepada wartawan, Akp Bowo menjelaskan bahwa jasad perempuan tersebut memiliki ciri-ciri memakai jeans warna biru, baju tanktop warna pink, tinggi badan 150 cm, kulit berwarna hitam, dan rambut ikal.
“Di lengan kanannya ada tato tengkorak dan tulisan nama Desty,” tambahnya.
Selain ciri-ciri tersebut, ditemukan sejumlah luka bekas kekerasan, “Terdapat luka memar yakni dibagian ketiak kanan, perut, paha dan luka lecet. Dan juga mulut korban mengeluarkan darah sekaligus busa,” jelas Bowo.
Untuk sementara, jasad perempuan bertato terebut dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Bumiay sembari menunggu keputusan selanjutnya. (neny)
