MANAberita.com – SEORANG wanita asal Marietta, Georgia bernama Danielle Templer, menceritakan kisah pilu yang dialaminya anak pertamanya yang tidak bisa tersenyum hingga usianya 5 tahun akibat tidak sengaja dijatuhkan dokter saat ia baru lahir.
“Aku mendengar mereka berkata, 7:59, waktu kelahiran.
Sesaat setelahnya, aku mendengar suamiku, Charlie Peraless, berteriak keras,” ungkap Danielle Templer.
Mendengar suami berteriak panik bahkan sebelum melihat bayi merupakan momen menakutkan bagi ibu yang baru saja melahirkan ini. Kejadian itu sontak menghantui mereka bertahun-tahun. Dokter yang menangani persalinan Danielle tak sengaja menjatuhkan bayinya ke lantai.
Danielle dan Charlie (USA Today)Dilansir @manaberita_ dari Daily Mail, Kepada USA Today, Charlie mengungkapkan:
“Aku sudah melihat banyak hal selama di militer, tapi melihat anakmu jatuh, ini adalah hal yang berbeda.”
Setelah insiden tersebut, anak mereka yang diberi nama Maddox, didiagnosis dengan Sindrom Moebius.
Sindrom tersebut pada dasarnya membuatnya tidak bisa menggerakkan otot-otot wajah. Maddox tidak bisa merengut, tidak bisa tersenyum, mengalami kesulitan makan.
Karena tidak bisa tersenyum, Maddox hanya menekan sudut mulutnya dengan kedua jarinya meniru senyuman ibu dan ayahnya.
“Semua orang berhak tersenyum, jadi aku tidak akan berhenti hingga melihat anakku detersenyum juga,” ungkap Danielle.
Danielle dan Charlie kemudian membuat laman penggalangan dana GoFundMe untuk membantu biaya operasi anaknya.
Sejak saat itu, cerita mereka menyebar. Mereka mendapat banyak donasi serta permintaan wawancara dimana-mana. Hingga akhirnya Maddox diundang ke acara TV The Doctors.
Di acara tersebut, Danielle berbicara tentang penyakit anaknya sekaligus meningkatkan pengetahuan tentang sindrom tersebut. Tak hanya itu, Maddox pun mendapat kesempatan untuk mendapatkan operasi secara gratis.
“Sekarang aku bisa melihat senyuman di wajahnya.
Ia pun bisa menunjukkan pada dunia senyumnya yang manis,” ungkap Danielle pada Daily Mail.
“Maddox lebih percaya diri berbicara di depan orang-orang, dia adalah yang terkuat, yang paling tabah yang aku temui.
Dia mengajariku tentang pelajaran penting dalam hidup, lebih yang bisa daiajarkan guru atau dokter manapun,” curhat Danielle pada Caters News Agency. (Int)