Frustasi Kerap Dibully, Bocah SD ini Tulis Ucapan Tak Terduga Sebelum Bunuh Diri

  • Sabtu, 10 Februari 2018 - 18:26 WIB
  • Viral
Malu Kerap Dibully, Bocah SD Tulis Ucapan Tak Terduga Sebelum Putuskan Bunuh Diri
Malu Kerap Dibully, Bocah SD Tulis Ucapan Tak Terduga Sebelum Putuskan Bunuh Diri

MANAberita.com – KASUS pembullyan yang sering dilakukan di sekolah oleh para pelajar adalah hal yang serius. Bahkan tak jarang korban merasa tertekan dan akhirnya putus asa bahkan nekat bunuh diri.

Hal ini terjadi pada seorang anak SD berumur 12 tahun bernama Jonathan Turangan. Ia merupakan murid SD di Bolmong.

Kejadian ini diketahui dari postingan akun Facebook Yuni Rusmini.

‘Buat sahabatku semua. Baik yang berada di posisi sebagai ortu, sebagai guru, maupun sbgi adik” pelajar dari sekolah manapun. Mari lbh peka Dan peduli, kpd Anak, siswa, maupun teman sekolah.

Baca Juga:
Kedekatannya dengan Irfan Sering Dibully, Elly Sugigi Ngamuk dan Beri Pernyataan Mengejutkan

‘Mari Belajar dari kisah Ini……?????? Anak SD Melakukan bunuh diri karena merasa malu sering di bully di sekolah.
(Murid SD Gantung Diri Tulis Surat untuk Ayah)

‘Jonathan Turangan (12), murid SD di Bolmong, sempat menulis surat untuk sang ayah, Jefri Turangan (45) sebelum gantung diri. Dalam suratnya, murid kelas V SDN 1 Imandi, itu menyampaikan permohonan maaf kepada sang ayah.’

‘Anak SD , Warga Kelurahan Imandi, Kecamatan Dumoga Timur, Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong), Sulawesi Utara, ini mengaku sayang kepada sang ayah.

‘Ayah aku minta maaf atas kesalahanku hari ini. Aku sayang ayah,” tulis bocah yang akrab disapa Nathan itu dalam secarik kertas.

Baca Juga:
Gadis 7 Tahun Dibully, Matanya Dimasukkan Puluhan Potongan Kertas

‘Nathan gantung diri di dapur rumahnya pada Rabu (7/2/2018) sekitar pukul 10.30. Diduga, Nathan nekat mengakhiri hidupnya lantaran malu sering dibully di sekolah.

“Tadi saya koordinasi dengan kepala sekolahnya. Katanya di sekolah sering diejek teman-temannya. Merasa minder. Jadi dia diduga depresi karena dibully sehingga mengakhiri hidupnya,” ucap Kapolsek Dumoga Timur Iptu Nico Tulandi, Kamis 8 Februari 2018.

‘Sementara itu, Wali kelas korban, Masye Meike Aring mengaku terkejut saat mendengar informasi kematian muridnya.’

‘Menurut Masye, Nathan terakhir kali ke sekolah mengenakan baju kaos hitam dan celana merah. Padahal, SDN 1 Imandi hanya membolehkan siswanya pakai kaos pada akhir pekan.’

Baca Juga:
Satu Tercyduk, Uya Kuya Kejar Pelaku Baru Pembully Anaknya

‘Saya tanya kenapa pakai kaos. Katanya kemejanya kotor. Pada Senin sebelumnya, saya lihat dia pakai kemeja yang sudah lusuh,’ ujar Masye.’

‘Dikatakan Masye, hari itu Nathan tampak berbeda dari hari-hari biasa. Ia terlihat murung dan lebih banyak diam.

Lokasi kejadian

Tentu saja kejadian ini membuat netizen prihatin dan lebih hati-hati untuk menjaga anak-anaknya.

Bagi para orang tua tentunya harus lebih perhatian dan langsung bertanya kepada anaknya jika mereka bertingkah tidak biasa. (Int)

Komentar

Terbaru