MANAberita.com — KESEDIHAN ditinggal orang terkasih memang tidak mudah untuk dilewati. Namun, siapapun harus siap dengan kondisi itu kapan pun terjadi. Robert Zucker, seorang konselor sekaligus penulis buku The Journey Through Grief and Loss: Helping Yourself and Your Child When Grief Is Shared, menuturkan bahwa kesedihan merupakan respon normal saat terjadi hal yang bertentangan dengan harapan kita.
Anda sebagai orang terdekat yang bertugas untuk menenangkan teman, kerabat, atau anggota keluarga yang sedang berduka, harus pandai memilih kata-kata yang boleh dan tidak boleh diucapkan pada orang tersebut. Beberapa kalimat berikut ini yang sebaiknya Anda hindari untuk diucapkan pada mereka yang sedang berduka:
1. “Lama-lama kamu akan terbiasa”
Menurut Elizabeth Lombardo, PhD, seorang psikolog di Chicago, bahwa sebagian besar orang mungkin akan berusaha untuk menunjukkan kebaikan dan perhatiannya pada orang yang sedang dilanda kalut, tapi tak jarang apa yang Anda ucapkan justru bisa memperkeruh perasaan mereka.
Salah satunya dengan mengatakan mereka akan segera terbiasa dengan kehilangan ini. Ucapan ini memang dimaksudkan untuk menyemangati orang tersebut, tapi untuk saat ini pikiran mereka mungkin masih akan dipenuhi oleh kepergian orang terkasih.
Alangkah lebih baiknya, Anda ganti dengan mengatakan “Saya mungkin tidak paham betul apa yang kamu rasakan, tapi cobalah untuk tetap bangkit”. Lalu biarkan mereka melakukan apa yang dapat membuat mereka merasa lebih lega, mungkin dengan merenungkan atau menangisi hingga perasannya membaik.
2. “Kenapa bisa sampai seperti ini?”
Lumrah untuk mempertanyakan apa yang terjadi di balik peristiwa tersebut, ini termasuk sifat asli manusia. Namun, pernahkah Anda berpikir ada berapa puluh orang yang melayat? Jika semua orang menanyakan hal ini, apa yang dirasakan oleh orang yang sedang berduka?
Itu sebabnya, hindari untuk melontarkan pertanyaan ini pada mereka yang sedang sedih ditinggal mendiang, karena mereka bisa saja benci untuk harus mengingat lagi dan lagi penyebab kematian orang terdekatnya.
Sebagai gantinya, cukup berada disisinya sampai ia tenang. Bila ingin, ia akan mencurahkan isi hatinya saat itu pada Anda.
3. “Apa yang bisa saya lakukan untukmu?”
Tidak ada yang salah memang dengan menawarkan bantuan kepada orang yang sedang kehilangan, tapi kemungkinan besar mereka hanya akan menggelengkan kepala tanda tidak membutuhkan apapun.
Daripada harus bertanya dan mendapat jawaban yang tidak pasti, lebih baik lakukan apa yang Anda bisa. Entah itu menemaninya sepanjang hari atau membantu di hari pemakaman orang tercintanya, menurut Kenneth J. Doka, PhD, seorang konsultan di Hospice Foundation of America.
Intinya, lakukan apa yang terbaik tanpa harus menyinggung perasaan orang yang sedang berduka.
4. “Dia sudah berada di tempat yang lebih baik”
Tujuannya mungkin baik, yakni untuk menyemangati dan menenangkan perasaan mereka yang sedang diselimuti kesedihan. Meski begitu, tidak semua orang yang sedang bersedih bisa menerima pernyataan ini. Sebaliknya, yang mereka inginkan saat itu mungkin hanyalah orang yang mereka kasihi berada di samping mereka sekarang, bukan di “tempat yang lebih baik”.
Lagi-lagi, sebaiknya temani saja mereka sampai benar-benar mereka tenang atau biarkan mereka meluangkan waktu sendiri untuk mencoba mengikhlaskan kepergian orang yang dikasihi.
5. “Saya mengerti apa yang kamu rasakan”
Hindari mengucapkan kalimat ini bila Anda belum pernah ada di posisi orang tersebut. Sebab tentunya, Anda pasti tidak paham betul kesedihan mendalam seperti apa yang sedang ia rasakan.
Bahkan meskipun Anda pernah mengalami hal yang tidak jauh berbeda, jangan anggap bahwa Anda benar-benar mengetahui persis apa yang mereka rasakan. Semua orang punya cara berduka yang berbeda-beda. Respon yang Anda dan mereka lakukan saat ditinggal orang terkasih mungkin tidak sama.
Di sisi lain, penting juga untuk tidak membandingkan kesedihan yang pernah Anda alami. Namun, Anda tetap bisa memberikan dukungan psikis pada mereka. (Alz)