MANAberita.com — KEPERGIAN kakak Syahrini, Ridwan Zaelani pada Selasa 25 September 2018 masih menyisakan duka mendalam bagi keluarga dan kerabatnya. Hingga saat ini, Syahrini dan adiknya Aisyahrani pun masih kerap mengungkap kerinduan mereka kepada almarhum.
Menurut Aisyahrani, jenazah sang kakak yang sudah tertutup matanya, meneteskan air mata setelah diperdengarkan pesan dari Ustaz Somad tersebut. Diakui Aisyahrani, sang kakak begitu mengidoalkan sang ustaz.
“AMIIIIIIIINNNNNNNN TUAN GURU ADALAH SALAH SATU ULAMA PUJAAN ALMARHUM.. @ustadzabdulsomad setelah dapet video ini saya langsung dekatkan ke telinga jenazah kaka saya.. sontak almarhum meneteskan air mata padahal matanya sudah tertutup. Ya Allahh terima kasih tuan guru. Mohom dimaafkan kesalahannya, mohon didoakan semoga Allah mengampuni segala dosanya dan diterima semua amal ibadahnya,” tulis Aisyahrani.
Belum ada yang memastikan mengapa jenazah Ridwan Zaelan masih bisa menitikkan air mata. Namun ada beberapa penelitian yang menyatakan bahwa ada tanda-tanda pikiran masih berfungsi setelah seseorang mati.
Di Amerika Serikat dan banyak negara lain, seseorang secara hukum dinyatakan meninggal jika dia secara permanen kehilangan semua aktivitas otak, alias mengalami kematian otak, atau seluruh pernapasan dan fungsi peredaran darah terhenti. Namun, sistem listrik intrinsik jantung dapat menjaga organ tetap berfungsi untuk waktu yang singkat setelah seseorang mati otak.
Dr Diana Greene-Chandos, asisten profesor bedah saraf dan neurologi di Ohio State University Wexner Medical Center menyatakan jantung bahkan bisa tetap bekerja kendati berada di luar tubuh.
“Namun tanpa ventilator untuk menjaga darah dan oksigen beredar, fungsi ini akan berhenti dengan sangat cepat, biasanya dalam waktu kurang dari satu jam,” kata Greene.
Dengan hanya mengandalkan ventilator, beberapa proses biologis – termasuk ginjal dan fungsi lambung – dapat terus bekerja selama sekitar satu minggu. “Dengan alasan ini bisa dimengerti mengapa rambut dan kuku bisa tumbuh setelah seseorang dinyatakan mati,” kata Greene-Chandos. (Alz)