MANAberita.com — MISTERI antu banyu masih menjadi momok menakutkan bagi masyarakat Sumatera Selatan, terutama Palembang. Sepanjang Sungai Musi melintang, setiap orang memiliki kisah tersendiri mengenai hantu air tersebut.
Mulai dari melihat sosok yang melompat ke air namun tak ada riak dari air, lendir yang sangat licin di dekat tempat mereka dan dipercaya sebagai pertanda antu banyu pernah singga hingga cerita tentang korban tewas sebagai tumbal antu banyu.
Salah satu kampung di Seberang Ulu I, dekat dengan sungai Musi ada satu korban yang hingga saat ini belum ditemukan dan dipercayai warga telah menjadi korban antu banyu.
Peristiwa yang terjadi pada puluhan tahun lalu ini bermula saat si korban mandi di anakan air sungai yang berada di belakang rumahnya pada malam hari. Karena sepi dan tak ada orang, antu banyu akhirnya datang lalu menarik korban ke air. Hal ini diperkuat dengan hanyutnya gayung korban serta adanya lendir pada sebuah kayu yang tak jauh dari rumah korban.
Hingga kini, jasadnya masih belum ditemukan. Padahal, saat dinyatakan hilang, korban memiliki seorang anak perempuan yang masih kecil. Kini, gadis kecil itu bahkan sudah menjadi nenek yang artinya cicit dari si korban.
Sementara, di daerah Mariana, Banyu Asin, seorang guru ngaji dan istri harus rela kehilangan anak mereka yang berusia dibawah 7 tahun karena menjadi korban antu banyu.
Berdasarkan penuturan temannya, korban mengatakan jika hendak pergi ke sungai karena diajak ibunya berenang. Rupanya, sosok itu merupakan antu banyu yang sedang menyamar.
Dua hari kemudian, anak malang ini ditemukan dalam keadaan tak bernyawa, membiru dan terdapat lubang pada ubun-ubunnya.
Seperti yang ditulis pada artikel sebelumnya, antu banyu menghisap darah korbannya melalui ubun-ubun dengan mulutnya yang runcing. Korban biasanya akan dibuat mati kehabisan nafas.
Bukan rahasia lagi jika penduduk yang tinggal di tepi sungai selalu mengabaikan jika ada suara yang memanggil dari sungai, terutama saat malam hari, karena itu berasal dari antu banyu. (Dil)