MANAberita.com — JENAZAH Mery Yulianda (23) akhirnya dapat teridentifikasi oleh tim DVI Rumah Sakit Polri Kramat, Mery salah satu korban kecelakaan pesawat Lion JT 610 dari 19 korban yang berhasil teridentifikasi Kamis (07/11) kemarin.
Prosesi penyerahan jenazah alamarhumah pun diwarnai isak tangis keluarga. Bahkan sang ibunda, Aida tak kuasa menahan tangis hingga dirinya pun hanya dapat memeluk peti jenazah anaknya.
Sesekali Aida memanjatkan doa diatas peti jenazah anaknya, meskipun ia tak dapat melihat wajah cantik anaknya untuk terakhir kali.
Tak hanya Aida, bahkan sang kekasih, Fadhil juga turut hadir dalam prosesi penyerahan jenazah tersebut.
Tatapan kosongnya hanya memandangi peti jenazah kekasihnya tersebut. Bahkan sesekali ia berdoa sembari memeluk peti jenazah Mery.
Tak sanggup menahan haru dalam kesedihan, Fadhil sempat meneteskan air matanya di atas peti jenazah sang kekasih.
Darman (64) kakek korban, mengungkapkan bahwa Mery adalah salah satu pramugari yang menjadi korban dalam kecelakaan pesawat Lion Air di perairan Karawang, Jawa Barat Tersebut.
“Dia itu Pramugari di Lion, sudah 4 tahun ini dia bekerja, baru kemarin itu dia diperpanjang lagi, kalo ngak salah 20 hari setelah perpanjang, alamarhum tertimpa musibah ini,” ucap Darman.
Darman mengaku tak menyangka atas peristiwa ini, namun dirinya dan keluarga telah mengikhlaskan kepergian almarhumah. Namun memang disisi lain, sang Ibunda merasa terpukul atas kejadian ini, terlebih Mery adalah anak satu-satunya.
Dimata Darman, Mery merupakan sosok perempuan yang sangat tangguh, baik, dan juga periang. Terlebih, menjadi anak pertama dirinya selalu bekerja keras untuk membantu perekonomian orangtuanya.
“Dia itu orangnya sangat baik, rajin, dia kan anak pertama, tapi ngak manja, sangat pekerja keras,” katanya.
Dilain sisi, kesedihan yang dirasakan juga dialami oleh Fadhil kekasih korban, hal itu karena, menurut Darman keduanya baru saja merencanakan untuk melangsungkan pernikah pada April 2019 mendatang.
Tak hanya itu, keduanya pun sempat memiliki rencana untuk bertemu membahas rencana pernikahan tersebut, tapi takdir berkata lain, mereka akhirnya bertemu di dalam kondisi Mery sudah berada di dalam peti jenazah.
“Dia emang rencana April tahun depan mau nikah. Makanya calonnya ini sangat terpukul, apalagi rencana dalam waktu dekat itu mau bertemu, tapi takdir berkata lain, mereka dipertemukan disini,” ujarnya.
Direncanakan pihak keluarga akan membawa jenazah almarhum Mery malam ini ke Daerah Cisoka, Kabupaten Tanggerang.
Jenazah direncanakan akan disemayamkan Jumat (09/11) hari ini setelah beberapa anggota keluarganya berkumpul. (Alz)
(Sumber: Wartakota)