MANAberita.com — KABAR duka dibagikan Arie Untung melalui media sosial Instagramnya, yang mengabarkan komedian Aa Jimmy Jigo meninggal dunia.
Diketahui sebelumnya jika Aa Jimmy Jigo berada di acara employee gathering PLN UIT JBB di Tanjung Lesung pada Sabtu (22/12).
Aa Jimmy Jigo bersama Ade Jigo dan Seventeen Band ikut memeriahkan acara tersebut.
Ade Jigo telah selamat dari tsunami yang menerjang Banten tersebut setelah mengunggah video melalui Instagram pribadinya.
Namun Ade Jigo masih meminta doa untuk sahabatnya yang belum ditemukan. Pada akun official @jigooficial beberapa jam lalu mengabarkan jika kehilangan kontak dengan Aa Jimmy dan tim tim lain.
“Kami masih kehilangan kontak dengan @argojimmygo dan tim lain, jika Ada yang melihat mohon info segera. Perform di Tanjung Lesung Bersama @seventeenbandid kami pun belum mendapat kabar dari mereka.
Mohon doanya dari temen-temen agar semua dalam keadaan Selamat, Al- Fatihah,” tulis akun @jigooficial.
Selang beberapa jam, Arie Untung membagikan kabar kepergian Aa Jimmy. Kabar duka tersebut diunggah pada akun @ariekuntung.
“Dapat foto di grup yg disinyalir jenasah @argojimmygo .
Barusan ditabayun
Innalillahi wa inna ilaihi roji’un. Allahumaghfirlahu warhamhu wa ‘afihi wa’ fu ‘anhu.semoga almarhum @argojimmygo husnul khotimah..
Semoga keluarga diberi.ketabahan aamiin . Semoga segala hal yang terjadi menjadi peringatan dan muhasabah untuk kembali mengingat Allah #masyaallahtabarakallah,” tulis akun @ariekuntung.
Hampir dalam waktu bersamaan, Ifan vokalis Seventeen Band dalam sesi wawancara di televisi swasta membenarkan kabar duka tersebut.
Namun hingga berita ini dimuat, belum ada keterangan lebih lanjut baik dari pihak keluarga mengenai kabar duka ini.
Sebelumnya BMKG menyatakan bahwa gelombang tinggi yang menerjang pantai di sekitar Selat Sunda adalah tsunami.
Hasil pengamatan menunjukkan tinggi gelombang masing-masing 0.9 meter di Serang pada pukul 21.27 WIB, 0,35 meter di Banten pada pukul 21.33 WIB, 0,36 meter di Kota Agung pada pukul 21.35 WIB, dan 0,28 meter pada pukul 21.53 WIB di Pelabuhan Panjang.
Meski menyatakan tsunami, Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Rachmat Triyono menyatakan bahwa sebenarnya tidak ada aktivitas seismik di sekitar lokasi gelombang tinggi.
Tsunami kemungkinan disebabkan longsor bawah laut akibat erupsi Gunung Anak Krakatau dan gelombang pasang akibat bulan purnama.
Kabar terbaru tercatat sudah ada 43 orang dinyatakan meninggal dunia, 584 orang luka-luka dan 2 orang hilang.
Kerugian fisik akibat tsunami tersebut, meliputi 430 unit rumah rusak berat, 9 hotel rusak berat, 10 kapal rusak berat dan puluhan rusak. (Dil)