MANAberita.com — KISAH kasih seorang kekasih memang sangatlah hebat, tetapi semua itu tidak akan ada apa-apanya jika dibandingkan dengan cinta seorang wanita terhadap anak. Bahkan, tak perduli itu adalah anak kandungnya atau bukan, wanita selalu saja berhasil untuk mewujudkan rasa kasih sayangnya terhadap anak tersebut.
Hal inilah yang terjadi pada seorang wanita yang berhasil menemukan bayi terlantar, Ia meraung di dalam tempat sampah lalu diangkat olehnya dan diselamatkan. Ia tak ambil pikir panjang, Ia langsung membuka pakaiannya, Ia kemudian dengan sigap memberikan asi langsung dari miliknya.
Melihat hal tersebut, orang-orang yang ada di sekitar pun mengagumi apa yang dilakukan olehnya. Mereka menganggap bahwa wanita tersebut punya hati seperti kapas putih yang bersih tanpa noda.
Setelah melakukan pertolongan pertama, Ia kemudian bertanya kepada orang di sekitar tentang apa yang harus dilakukan olehnya. Tetapi, Ia merasa sangat sedih oleh karena mereka memberikan saran untuk menyerahkan bayi tersebut ke pihak berwajib untuk disalurkan ke panti asuhan yang mungkin akan merawatnya.
Seketika jantung wanita tersebut berhenti, walau bukan anak kandungnya, tetapi Ia merasakan hal yang sangat tidak biasa dalam hidupnya. Hal ini lantaran, Ia baru saja kehilangan bayinya yang terserang penyakit demam berdarah. Ia merasa bahwa bayi tersebut adalah pengganti dari bayinya yang sudah meninggal dunia.
Walau tidak sesuai dengan aturan, wanita tersebut dengan tergesa-gesa membawa anak tersebut ke rumahnya. Ia secara diam-diam mengadopsinya.
Oleh karena memang warga setempat di rumahnya mengetahui wanita tersebut memiliki anak, tidak ada yang mencurigai tentang hal tersebut. Mereka mengira itu adalah anak yang sama, padahal anak tersebut telah meninggal dunia.
Setelah 15 tahun berlalu, mendadak ada seorang ibu paruh baya yang mengunjungi rumahnya. Ternyata itu adalah ibu kandung dari anak tersebut. Ternyata pada waktu wanita tersebut membawa bayi itu ke rumahnya, Ia mengintip dan mengikutinya sampai rumah, Ia memastikan tentang siapa yang telah mengambil anaknya.
Oleh karena itulah, Ia mengetahui alamat dari rumah wanita itu. Wanita itu merasa takut kalau ibu paruh baya itu mengambil anaknya kembali. Ia mulai memproteksi, tetapi dengan santai, ibu paruh baya itu mengatakan bahwa Ia tak ada keinginan seperti itu. Ia mengaku hanya akan memberikan uang kepadanya.
Ibu paruh baya itu mengaku selama ini berjuang dengan sangat keras untuk menebus kesalahnnya di masa lalu. Ia pun memberikan banyak uang kepada wanita tersebut untuk memenuhi kebutuhan anaknya itu. (Alz)
