Foto hanya ilustrasi
MANAberita.com — “KALAU cinta, izinkan aku melihat seperti apa kecantikanmu kalau gak pake hijab.” Bujuk si Cowok dengan senyum ramah dan tatapan mata meyakinkan. Namun si cewek menggeleng.
“Tidak, belum saatnya!” Ucapnya tegas.
“Kita sudah tunangan sayang, bulan depan kita menikah. Masa aku gak boleh melihat seperti apa calon istriku. Aku ini calon suamimu yang sah.” Tutur si cowok kembali merayu.Tapi lagi-lagi si cewek menggeleng dan kini mundur beberapa langkah.
“Oh kamu gak serius cinta ya sama aku? Ya udah batalin aja sekalian rencana pernikahan kita. Kamu itu gak percaya sama aku!” Kata si cowok dengan nada tinggi.
Si cewek kembali menggeleng, tanpa suara. Tampak matanya menunjukkan kebingungan dan kekhawatiran. Dia amat mencintai calon suaminya.
Ketika si cowok mau meninggalkannya, si cewek berkata,”Baiklah, tunggu. Ini bukti aku percaya padamu.” Sambil tangannya gemetar melepas kain penutup kepala itu. Tergerailah rambut panjangnya.
Si cowok terlihat kagum dan mendekat. “Di luar dugaan, kamu cantik sekali sayang.” Ucapnya dengan tangan sigap membuka HP lalu memotret calon istrinya secara cepat.
“Untuk apa difoto? Hapus sekarang.” Pinta si cewek.
“Aman kok, ini untuk koleksi pribadi. Kalau aku mau lihat calon istriku gak pake hijab, tinggal lihat foto ini saja. Percayalah.” Tutur si cowok yang disambut hembusan nafas pasrah si cewek.
Persis sehari sebelum acara pernikahan. Si cewek kaget bukan kepalang melihat fotonya tanpa hijab terpampang di beranda Facebook. Diposting oleh calon suaminya. “Besok bidadari ini akan jadi istriku.” Begitu caption yang tertulis.
Betapa malunya si cewek. Fotonya tersebar luas. Belasan orang bahkan turut membagikan. Reaksi netizen pun beragam. Ada yang suka dan ada pula yang tak suka. Pasalnya si cewek adalah salah satu pengajar ngaji di musholla. Anak-anak akrab memanggilnya dengan sebutan ‘ustadzah’. Belum lagi postingan-postingan dakwah di beranda si cewek, begitu kontras dengan foto terbarunya yang tanpa hijab. Hari itu, dia malu semalu-malunya.
Duhai para pembaca, kisah di atas adalah fiksi yang terinspirasi dari kisah nyata. Tetapi merupakan masalah klasik di sebagian masyarakat kita. Mentang-mentang sudah tunangan, merasa sudah sah dan bebas melakukan apa saja. Bahkan ada yang masih pacaran tetapi sudah melakukan aneka perbuatan zina yang amat dibenci Tuhan.
Pada kesempatan ini penulis ingin berpesan kepada para wanita khususnya. Jangan percaya pada lelaki yang manis ucapannya tetapi perbuatannya justru mengajakmu semakin menjauhi Tuhanmu, membuatmu lupa akan aturan-aturan yang telah ditetapkan. Cinta bukanlah cinta jika justru mengajakmu berbuat dosa. Tegaslah berkata tidak. Jangan takut kehilangan cinta-kepercayaan manusia, tetapi takutlah jika kamu kehilangan cinta Sang Pencipta. (Alz)
(Sumber: Vebma)
