MANAberita.com — SEEKOR buaya berukuran lima meter di penangkaran di desa Ranowangko Tanawangko, Minahasa, Sulawewi Utara telah menewaskan seorang perempuan cantik bernama Deasy Tuwo, 44. Korban ditemukan di dalam kandang hewan bergigi tajam dan banyak itu.
Deasy merupakan bagian karyawan PT Tiara Indo Pearl, sebuah perusahan budidaya mutiara yang bosnya berkewenegaraan Jepang. Menurut keterangan saksi yang pertama kali menemukan jasad wanita ini sekira pukul 08.30 wita.
Kepala Laboratorium perusaah itu, pertama kali ditemukan tiga warga desa yang hendak memberitahukan ada kegiatan desa, yakni kerja bakti di seluruh desa.
“Karena menurut informasi perusahaan bahwa korbanlah yang tinggal dan menjaga perusahaan itu dan sudah beberapa hari tidak dapat dihubungi, akhirnya kami diminta masuk ke dalam,” ujar saksi Herling Rumengan, meweteng desa (wakil kepala lingkungan).
Saksi kemudian bersama dua orang lainnya langsung menuju rumah itu dan mencari korban. Termasuk di sekitar lokasi perusahaan dan tidak menemukannya. Hingga akhirnya saksi kami melihat ada sesuatu yang seperti boneka di kolam buaya.
“Setelah kami amati ternyata sosok itu adalah mayat. Bersama dengan bapak Vian Turangan dan Audi Engkol kami kemudian menggunakan bambu panjang menepikan benda itu, dan benar itu adalah sosok perempuan,” tambahnya.
Mendapatkan informasi, Kepala Jaga VII Noldy Pinontoan langsung menyampaikan ke polisi. Selanjutnya, tim identifikasi yang tiba langsung memasang garis polisi. Dalam upaya mengangkat jenazah, warga yang lain harus mengalihkan perhatian buaya dengan bambu panjang, akhirnya korban berhasil diangkat dan langsung dibawa ke RS Prof Kandou.
Kondisi mengerikan terlihat pada jasad Deasy. Petugas yang memandikan jenazahnya di RSUP Kandou Malalayang, Maikel Mokodompit, mengaku kaget saat mengetahui jasad yang dimandikannya merupakan korban yang dimangsa buaya pada Jumat (11/01).
Maikel, mengaku selama delapan tahun menjadi personel di unit pemulasaran jenazah RSUP Kandou Malalayang, baru kali ini ia memandikan tubuh korban gigitan buaya.
Bersama tiga rekan lainya Maikel memandikan jenazah tersebut. Proses pemandian tak lama, tak sampai 30 menit. Ia menggambarkan, saat itu bagian tubun korban sudah habis. Tersisa kepala dan dua kaki. Tangan pun sudah raib.
“Kemungkinan buaya itu menerjangnya dari pinggir. Mungkin juga karena masih kenyang, makanya tak makan sampai habis,” ujarnya.
Sementara itu, Kapolsek Tombariri Iptu Adrianus Untu menyebutkan, jenazah korban yang diduga diterkam buaya telah dibawa ke RS dan akan menunggu pihak keluarga untuk dilakukan otopsi.
“Menurut warga, korban sudah sekira 20 tahunan tinggal di perusahaan. Besar dugaan korban meninggal karena buaya. Namun penyebab korban sampai bisa masuk ke dalam kandang tersebut masih dalam penyelidikan,” tukasnya.
Sementara itu, berat buaya kurang lebih hampir dua ton. Memiliki panjang sekira 6 meter. Buaya ini diketahui sudah ada sejak perusahaan membeli tempat tersebut. (Alz)