MANAberita.com — MRP, 18, tega membunuh ibu kandungnya hanya karena tidak diberi uang membeli bensin (premium) untuk dihirup hingga mabuk. Akibat perbuatan kejinya itu, warga Desa Tano Bato, Kecamatan Barumun, Kabupaten Padang Lawas ini pun berurusan dengan hukum.
Kasat Reskrim Polres Tapanuli Selatan (Tapsel), AKP Alexander Piliang mengungkapkan, pembunuhan terhadap Hotnida Hasibuan, 40, berawal ketika korban tengah menjemur kain. Saat itu, tersangka MRP datang menghampiri ibunya untuk meminta uang.
“Namun saat itu ibunya tidak memberi karena ia tahu tersangka akan membeli bensin dan menghirupnya untuk mabuk. Bahkan korban sudah berulang kali melarang tersangka ini agar tidak mengirup bensin. Namun selalu diancam akan dibunuh,” kata AKP Alexander Piliang, mengutip Jawapos.
Tersangka yang kesal karena tidak diberi uang, langsung mengambil sebilah parang di dapur rumahnya. Kemudian, ia mendatangi ibunya dan tanpa basa-basi, langsung membacok kepala dan leher korban dari belakang.
Korban yang saat itu menahan sakit dengan darah bercucuran langsung terduduk. Kemudian tersangka kembali melayangkan parang ke bagian leher korban yang juga mengenai jari hingga putus.
Saat membacok kedua kali, tersangka sempat mengatakan “Mate maho copat, naho saja doma na manyiksa au (matilah kau cepat, karena dirimu saja yang menyiksa aku)”.
“Setelah mamastikan korban tewas, tersangka kemudian menyeret jenazah korban dan membuangnya ke parit pinggir sungai yang tak jauh dari kediamannya,” beber mantan Kasat Reskrim Polres Sergai ini.
Setelah itu, tersangka langsung melarikan diri. Petugas yang mendapat informasi langsung melakukan pengejaran. Tersangka sempat beberapa hari bersembunyi di kawasan Barumun di persuangaian.
“Ketika hendak diamankan, tersangka ini coba melawan dan melarikan diri. Sehingga dilakukan tindakan tegas dan terukur (ditembak) yang mengenai bokongnya. Saat ini tersangka dalam pemeriksaan lebih lanjut, barang bukti yang kita sita diantaranya sebilah parang,” tandasnya. (Dil)