Guru Angkat Tangan, Siswa SMP 2 Galesong Yang Aniaya Staf Akhirnya Dikeluarkan

  • Minggu, 17 Februari 2019 - 18:41 WIB
  • Viral
Murid aniaya staf SMP 2 Galesong
Murid aniaya staf SMP 2 Galesong

MANAberita.com — AKHIRNYA, ada hukuman tegas dari pihak sekolah. Tidak lama setelah kasus guru yang ditantang berkelahi oleh muridnya, muncul kasus baru yang masih melibatkan pelajar.

Empat orang pelajar di SMPN 2 Galesong, Takalar, Sulawesi Selatan, melakukan pengeroyokan terhadap seorang petugas kebersihan di sekolah tersebut.

Mirisnya, orangtua siswalah yang menyuruh para pelajar itu untuk melakukan pengeroyokan, dan dia sendiri ikut menganiaya petugas kebersihan itu.

Pasalnya, dia tidak terima anaknya ditampar oleh petugas kebersihan bernama Faisal Pole itu. Padahal, justru anak dari pria itu yang lebih dulu mencari gara-gara yaitu menghina Faisal dengan umpatan kasar.

Kasus ini memang sudah berakhir damai dan tidak akan dibawa ke ranah hukum. Tapi, penyelesaian oleh pihak sekolah tetap dilakukan.

Mengutip Keepo.me, kepala sekolah, seluruh guru, orangtua siswa, dewan pendidikan, dan perwakilan dari instansi terkait menghadiri rapat membahas masa depan keempat anak tersebut.

Baca Juga:
Sedih! 5 Tahun Pacaran dan Sudah Foto Ala Prawedding, Pria ini Malah Ditinggal Nikah Kekasihnya

Dan hasilnya, mereka semua resmi dikeluarkan dari sekolah. Alasannya, para guru merasa sudah tidak sanggup lagi dalam mendidik dan membina keempat pelajar tersebut. Apalagi, selama ini mereka memang sudah dikenal sebagai biang onar di seluruh sekolah.

Saking angkat tangannya para guru, salah seorang guru BK berani mengancam kalau dirinyalah yang akan keluar kalau keempat siswa itu masih bersekolah di SMPN 2 Galesong.

Memang guru bertugas untuk mendidik murid, tapi kalau muridnya tidak bisa diatur, ditambah orangtuanya yang mengutamakan kekerasan di lingkungan sekolah, mereka menyerahkan siswa itu untuk dibina sendiri oleh orangtuanya.

Baca Juga:
Apakah Varian Baru Omicron Lebih Berbahaya?

Meskipun sudah dikeluarkan dari sekolah, namun pihak SMPN 2 Galesong tidak akan lepas tangan begitu saja. Kepala Sekolah yang bernama Hamzah mengatakan bahwa mereka akan tetap memfasilitasi keempat murid tersebut untuk pindah ke sekolah lain.

Jadi, masa depan pendidikan keempat murid ini tetap terjamin. Perwakilan Dewan Pendidikan yang hadir dalam kasus ini juga mengaku prihatin melihat apa yang dilakukan oleh keempat pelajar itu.

Oleh karena itu, mereka menyerahkan semua keputusan kepada pihak sekolah, tapi tanpa mengabaikan masa depan pendidikan keempat pelajar itu. Masing-masing pelajar yang dikeluarkan dari sekolah adalah IM (12), RD (12), NA (12), serta AK (12). (Ila)

Komentar

Terbaru