MANAberita.com — SEORANG staf di SMP Negeri 2 Galesong, Sulawesi Selatan menjadi korban penganiayaan.
Pelakunya yakni adalah 5 murid sekolah tersebut dan satu orang tua dari mereka.
Faisal Dg Pole harus rela kepalanya menderita 6 luka jahitan karena peristiwa tersebut.
Faisal adalah Satuan Petugas Keamanan (Satpam), yang merangkap cleaning servis. Dia dikeroyok oleh 5 orang, termasuk 4 orang siswa SMPN 2 Galesong pada Sabtu (09/02).
Kasus ini tercium oleh publik, setelah viral di media sosial. Berbagai video dan foto korban mengalami pendarahan pada bagian kepala.
Hingga dilarikan ke Puskesmas terdekat, guna mendapatkan perawatan medis.
Daeng Pole sapaan korban, ternyata belum cukup setahun menjaga keamanan, hingga kebersihan sekolah tersebut.
Perjuangan hidup untuk menafkahi keluarga kecilnya, tak sebanding dengan tugas dan tanggung jawabnya sebagai Satpam dan petugas kebersihan di sekolah itu.
Ditambah lagi dengan musibah yang ia dapatkan sekarang. Hanya sekadar menegur siswa dengan bicara kotornya, yang ia ucapkan kepadanya hingga mendapat pengeroyokan dari pelaku.
Mengutip Rakyatku, korban hanya mendapatkan gaji per triwulan dari sekolah.
Dan gaji itu pun ia dapatkan dengan kalkulasi cuma Rp350 ribu per bulannya.
“Rp350 ribu sebulan gaji saya. Itupun saya terima setiap tiga bulan sekali,” ucap Daeng pole melansir Rakyatku.com.
“Jadi saya baru terima tujuh ratus ribu selama bekerja, dan adaji tunjangan lima puluh ribu,” tutupnya. (Ila)