MANAberita.com — MALANG dan tragis nasib Robi Alhalim (17) siswa pondok pesantren Nurul Ikhlas, Koto Baru, Tanah Datar, Sumatera Barat lantaran diduga menjadi korban pengeroyokan teman satu sekolahan, saat ini dirinya terbaring koma di RSUP. M. Djamil Padang.
Dirinya mengalami geger otak dan pembocoran pada paru-paru akibat mengalami dugaan penganiayaan oleh sesama santri yang belajar dan mondok di asrama pondok pesantren tersebut.
Tidak hanya mengalami geger otak dan kebocoran pada paru paru, namun siswa tingkat I tersebut juga mengalami luka lebam di wajah dan beberapa bagian tubuhnya. Menurut pihak medis yang merawatnya, luka lebam tersebut berasal dari pukulan benda tumpul yang menimpa tubuhnya.
Sementara, Polres Padang Panjang, Sumatera Barat (Sumbar) terus melalukan penyelidikan kasus dugaan pengeroyokan terhadap seorang santri di Ponpes Nurul Ikhlas.
Melansir Jawapos, Kasat Reskrim Polres Padang Panjang Iptu Kalbert Jonaidi mengatakan, hasil pemeriksaan 17 orang santri yang diduga terlibat pengeroyokan terungkap, jika korban ternyata telah dianiaya selama tiga hari secara bergantian di dalam Ponpes.
“Sudah dikeroyok sejak Kamis, Jumat dan Minggu. Itu (pengeroyokan) dilakukan malam hari dan orang (santri) yang terlibat juga bergantian. Ada santri yang ikut sejak awal dan ada yang hanya ikut (pengeroyokan) sehari saja,” kata Kalbert.
Untuk menetapkan tersangka dalam kejadian tersebut, pihaknya akan segera melakukan gelar perkara dalam satu atau dua hari ke depan.
“Hasil gelar perkara nanti akan mengungkapkan status dari 17 santri yang telah diperiksa. Secepatnya juga akan dilakukan rekonstruksi untuk mencari tahu peran dari masing-masing santri dalam pengeroyokan,” katanya.
Sementara itu, hingga kini, korban Robby masih terbaring dalam keadaan koma di Ruangan Observasi Intensif (ROI) Instalasi Anestesiologi Terapi Intesif RSUP M Djamil Padang.
Berbagai dokter spesialis juga telah dikerahkan untuk menangani korban. “Kami sudah bekerja, memang dari sub-sub dari dokter spesialis itu sudah melakukan pelayanan terhadap pasien tersebut sesuai standar.”
“Untuk perkembangan belum ada yang berarti, masih dianggap seperti yang kemarin, masih berat keadaannya,” kata Pejabat Pemberi Informasi dan Dokumentasi (PPID) RSUP M Djamil Padang Gustavianof. (Alz)