MANAberita.com — TAK jarang, permasalahan pacaran yang kadang muncul adalah soal uang. Hal ini terjadi terutama saat berpacaran pada masa-masa perkuliahan dan uang sangan terbatas karena belum bekerja.
Bahkan bukan cuma soal uang, untuk makan sendiri saja kadang harus sedia mie instan untuk “ngirit” dan bertahan hidup.
Nah, ternyata ada kisah tragis dari seorang gadis yang ribut dengan pacar karena hal sepele.
Mengutip dari Good Times, seorang gadis menulis postingan di internet yang merinci gesekan yang dia alami dengan pacarnya dan alasan mengapa mereka akhirnya kemudian putus.
Seorang gadis Malaysia dari Universitas Tunku Abdul Rahman (UTAR) memposting di halaman khusus pengakuan universitas terkait alasan mengapa dia harus putus dengan pacarnya dan itu cukup mengejutkan.
Postingan itu menjadi viral karena memicu banyak perdebatan di kalangan pengguna internet.
Dia menulis, “Jika kamu memiliki pacar yang selalu super perhitungan terhadapmu dan bahkan akan meminta beberapa ringgit kembali untuk makanan yang telah ia beli untukmu, apakah kamu pikir hubungan kamu masih bisa berlanjut?”
Gadis itu merinci kejadian untuk melampiaskan frustrasinya.
Postingannya berlanjut, “Dia membeli sebungkus mie goreng untukku yang harganya 5,50 ringgit (Rp 18 ribu), jadi aku membayarnya kembali, tetapi dia mengatakan bahwa uangku tidak cukup karena dia telah membeli mie tambahan untukku yang harganya 1,50 ringgit (Rp 5 ribu).”
“Jadi aku segera mengeluarkan 2 ringgit (Rp 6 ribu) untuk mengembalikan uangnya.”
“Bukannya aku tidak ingin membayarnya, tetapi dia tidak memberi tahuku tentang mie tambahan ini.”
Dia mengerti bahwa mereka berdua masih mahasiswa dan karena itu tidak mengharapkan pacarnya membelanjakan uang padanya.
Gadis itu kemudian melanjutkan postingannya, mengatakan ini bukan insiden pertama di mana pacarnya kikir.
Dia berkata, “Sebenarnya, insiden serupa telah terjadi beberapa kali. Aku pacarmu, apakah kamu harus begitu perhitungan tentang beberapa ringgit itu?”
“Contoh lain saat harga bensin bulan ini naik, jadi hari itu dia mengingatkanku bahwa kami pergi ke Ipoh untuk menonton film minggu lalu.”
“Segera, aku mengeluarkan 20 ringgit (Rp 68 ribu) dari dompet dan mengatakan kepadanya itu untuk biaya bensin.”
“Awalnya dia menolak untuk mengambil uang itu, tetapi aku bersikeras dan dia menerima uang itu.”
Gadis itu menjadi kesal pada upaya pacarnya yang terkesan “malu-malu kucing”.
Gadis itu kemudian mengingat kejadian lain di mana pacarnya menawarkan untuk menjemputnya dari halte bus ketika hujan turun lebat.
Dia bahagia dan berbunga-bunga dengan sikap pacarnya yang menjemputnya dengan mobil, namun hari berikutnya pacarnya memutuskan meminta bayaran untuk perjalanan itu.
“Keesokan harinya, dia memberi tahuku bahwa biasanya dia akan berbagi biaya bensin dengan teman-temannya yang lain yang ikut bersama dia ke kelas.”
Lalu dia bertanya kepadaku, “Aku sudah menjemputmu sebelumnya, jadi bagaimana kalau kamu ikut iuran bensin?”
Dia benar-benar terkejut dengan sentimen ini. Tentu saja gadis itu mengerti fakta bahwa mereka berdua sekali lagi masih “mahasiswa” dan tidak ada yang bekerja pada saat itu.
“Setelah pacarku berkonsultasi dengan teman-temannya, mereka mengatakan kepadanya bahwa tidak apa-apa jika aku tidak membayar biaya bensin karena aku adalah pacarnya.”
“Apakah dia benar-benar berpikir bahwa dia bisa mendapatkan pacar tanpa menghabiskan satu ringgit pun padanya?”
Sampai pada titik mie goreng tadi, gadis itu akhirnya tidak tahan lagi, dan mereka berdua putus.
“Maaf, dia bisa bilang aku materialistis, tapi aku tidak bisa menerima hubungan seperti ini. Aku berharap dia akan dapat menemukan pasangan yang dapat memenuhi apa yang dia inginkan karena aku tidak bisa.”
“Yang aku inginkan adalah pacar yang tidak begitu perhitungan denganku dan tidak meminta membayar biaya tambahan beberapa ringgit untuh tambahan mie, telur, atau daging!” (Dil)