MANAberita.com — KISAH cinta tak selamanya manis. Banyak orang yang kisah percintaannya harus berakhir.
Walau ada yang merasa biasa dengan berakhirnya kisah cinta, banyak juga orang yang merasa sangat kecewa, marah, kesal bahkan gara-gara putus cinta bisa menyebabkan seseorang memutuskan untuk bunuh diri.
Bagi sebagian orang, patah hati merupakan sebuah peristiwa yang tidak menyenangkan.
Saking tidak menyenangkannya, kejadian yang mengganggu jiwa ini juga bisa mempengaruhi fisik.
Salah satu organ yang paling terpengaruh saat terjadinya patah hati adalah jantung. Jantung bisa berdebar hingga menyebabkan sesak di dada.
Sebenarnya ada satu lagi yang kerap terlupakan, yaitu otak.
Apa yang sebenarnya yang terjadi pada otak saat patah hati?
Menurut Guy Winch, Ph.D., seorang psikolog berlisensi dan penulis Emotional First Aid: Healing Rejection, Guilt, Failure, dan Other Everyday Hurts, ada tiga dampak patah hati terhadap otak.
Apa sajakah? Yuk, kita simak bersama.
- Menyebabkan Rasa Sakit Fisik
Foto: medicalnewstoday.com
Dalam sebuah penelitian fMRI, disimpulkan adanya suatu mekanisme yang sama dalam otak saat patah hati dengan sakit fisik.
Namun, di beberapa penelitian lain, terlihat jika sakit hati digambarkan lebih sakit dari sakit fisik biasanya.
Untuk anda yang mengalami patah hati, perlahan mulai perbaiki emosi, supaya otak Moms tidak bekerja keras.
Sebab, efek patah hati bisa terjadi berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan.
- Ketidakstabilan Emosi
Dalam sebuah studi fMRI lainnya, ditemukan bahwa otak mekanisme yang sama dengan para pecandu zat adiktif.
Alhasil, patah hati bisa mengganggu proses berpikir.
Begitu hebatnya efek patah hati pada otak, sehingga tidak jarang orang yang sedah patah hati emosinya tidak stabil.
Terlihat dari kebiasaan-kebiasaannya yang jadi tak biasa, misalnya lebih sering meluapkan kemarahan.
- Menyebabkan Perdebatan di Otak
Orang yang patah hati seakan terjebak dalam pikirannya sendiri.
Saat terjadi perasaan kecewa, bagian otak saling berebutan untuk menyelesaikan masalah.
Bagian otak depan yang berfungsi mengendalikan emosi, berusaha menyelesaikan masalah, namun otak sisi lain berusaha melakukan kebalikannya.
Saat teringat mantan, bisa jadi muncul luka lama, lalu membuka kembali kesedihan. Hal ini bisa terus berulang dalam otak, bahkan hingga menjadi pusing dan berputar.
Patah hati ternyata efeknya sangat berat. Bagian otak yang berfungsi untuk mengelola emosi sekaligus kemampuan berpikir menjadi kacau.
Peningkatan berbagai hormon bukan saja melelahkan otak, namun juga menjadikan seluruh tubuh tidak nyaman.
Patah hati efeknya bisa dirasakan berhari-hari, berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan.
Jika ini tidak segera diatasi, efeknya akan berakhir lebih mengerikan.
Bisa jadi seseorang berpikir untuk mengakhiri hidupnya.
Penting untuk kamu menemani atau menjadi teman yang memberi penyemangat seseorang yang patah hati, supaya tidak terjadi hal-hal yang akan merugikan atau mencelakai orang yang patah hati.
Untuk kamu yang mengalami patah hati, tersenyumlah. Tataplah masa depan yang lebih baik, menanti. (Alz)
(Sumber: Oramimagazine)