Usai Pemilu, Ketua KPPS di Malang Nekat Tusuk Perut Sendiri, Ini Penyebabnya

  • Minggu, 21 April 2019 - 11:21 WIB
  • Viral
Ilustrasi menikam diri sendiri

Ilustrasi menikam diri sendiri

MANAberita.com – SAMPAI saat ini belum terungkap apa motif Subali, Ketua KPPS di TPS 07 Lesanpuro, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang, yang nekat nusuk perutnya sendiri. Namun kuat dugaan, Subali stres karena ada selisih surat suara.

“Informasi begitu, korban mikir terus soal adanya selisih surat suara. Padahal tidak ada masalah, hanya korban saja terbawa dan terus memikirkan itu,” ujar Kapolsek Kedungkandang Kota Malang Kompol Suko Wahyudi, mengutip riaueditor.com

Menurut Suko Wahyudi, Subali mulai gelisah saat penghitungan suara sudah dimulai di TPS.

Setelah semua selesai, korban tetap saja memikirkan hal yang sebenarnya tidak pernah terjadi.

“Sampai istrinya bilang, tidak usah dipikirkan. Kan prosesnya telah berlalu. Dikatakan pada surat suara DPD dan DPRD kota ada selisih empat atau tiga suara saja, tetapi yang sebenarnya tidak ada,” tutur Suko Wahyudi.

Kegelisihan Subali semakin menapaki puncaknya pada pagi hari tadi. Ketika istrinya sedang mengikuti peringatan Hari Kartini, Subali yang diam sendiri di dalam rumah, mendadak mengambil golok koleksi pribadinya.

Baca Juga:
Sugeng si Pemutilasi di Malang Tak Gila, Tapi…

Senjara tajam itu kemudian ditusukan ke bagian perutnya sebanyak dua kali. Darah keluar dari luka yang dialami, seorang anak kecil tak sengaja masuk ke dalam rumah mengetahui kejadian itu dan berteriak memanggil warga.

“Yang tahu pertama anak kecil, anak tetangga korban yang tinggal di Lesanpuro gang 2. Warga kemudian datang untuk melihat apa yang terjadi. Tahu korban terluka segera dibawa ke rumah sakit,” cerita Suko.

Saat ini Subali sedang menjalani perawatan di RS Panti Nirmala akibat luka yang dideritanya.

Baca Juga:
Agar Tidak Jadi Tersangka, Polisi Beri Tips Jika Bertemu Begal: Harus Lari Gitu?

“Korban sudah ada di rumah sakit. Sekarang kita fokus pengamanan penghitungan di tingkat PPK (kecamatan), kemungkinan akan memakan waktu lama, karena ada 12 kelurahan untuk wilayah Kecamatan Kedungkandang,” tutup Suko.

Sementara Komisioner KPU Kota Malang Ashari Husein juga mengaku, baru akan bertolak menjenguk korban di rumah sakit. Tujuannya pertama melihat kondisi korban dan mengungkap motif dibalik aksi nekatnya.

“Kami belum tahu pasti apa persoalannya, rencana kami baru akan ke rumah sakit untuk menjenguk korban,” tegas Ashari terpisah. (Ila)

Komentar

Terbaru