Dilempar HT Saat Razia Oleh Oknum Polisi, Siswi SMP di Purworejo Terancam Buta

  • Jum'at, 03 Mei 2019 - 21:40 WIB
  • Viral
Layla saat di rumah sakit

Layla saat di rumah sakit

MANAberita.com — SEORANG siswa kelas 3 SMP di Kecamatan Purworejo, Layla (15), terancam mengalami cacat permanen akibat mengalami kekerasan yang diduga dilakukan oknum Polisi Lalu Lintas, Selasa (30/04) lalu.

Melansir RMOLJateng, Nenek korban, Kusbandiyah (76), warga Kecamatan Bagelen saat ditemui di rumahnya menerangkan, hingga saat ini korban masih dirawat intensif di RS Sardjito, Yogyakarta.

“Saat kejadian, cucu saya itu dibonceng temannya, mau ke Sucen, untuk foto-foto katalog perpisahan. Sesampai di Jalan Lengkong, ada operasi polisi. Teman cucu saya itu tidak mau berhenti, mungkin takut atau bagaimana saya tidak tahu,” kata perempuan yang sehari-harinya mengasuh korban dan kedua kakaknya ini.

Saat menerobos razia, seorang anggota polantas melempar HT dan mengenai Layla.

Jarak beberapa meter dari lokasi razia, korban meminta temannya berhenti karena ada pendarahan di matanya.

Kemudian oleh temannya dibawa ke RSUD Tjitro Wardoyo untuk diperiksakan.

Namun karena peralatan yang kurang lengkap akhirnya dirujuk ke RS Sardjito DIY untuk penanganan selanjutnya.

Tri Wahyuni, salah satu bibi korban yang ikut wawancara menerangkan, keponakannya tersebut sudah dioperasi mata kanannya.

Baca Juga:
Berniat Tambah Kalsium, Wanita ini Nekat Telan Tulang Ayam Tanpa Dikunyah, Eh Malah Hampir Mati

Menurutnya, mengutip keterangan dokter, operasi hanya untuk menghentikan pendarahan dan meringankan luka, tapi tetap terancam buta.

“Mata kirinya sudah pernah dioperasi juga karena katarak. Namun Layla itu tabah, malah menguatkan kakaknya yang menunggui. Dia sudah iklas, dia bilang, masih punya mata kiri yang bisa untuk melihat,” cerita Tri yang matanya berkaca-kaca menahan tangis.

Sehari-hari Layla anak yang pendiam, cantik dan berprestasi. Pernah meraih juara menari klasik tingkat kabupaten dan provinsi. Bahkan dia juga berkeinginan untuk melanjutkan sekolah di SMAN 7 Purworejo.

Baca Juga:
Kerap Meresahkan Warga, Maling Sapi di Palembang Tertangkap Karena GPS di Tubuh Hewan Curiannya

Sejak ayahnya meninggal dan ibunya bekerja di Jakarta, bungsu dari tiga bersaudara ini tinggal bersama neneknya di Kecamatan Bagelen serta kedua kakaknya.

Polisi sendiri, sudah menengok korban ke RS Sardjito dan meminta maaf kepada korban dan ibunya yang terpaksa pulang menunggui korban di rumah sakit.

Sementara itu, pihak kepolisian sendiri melalui Kanit Laka, Ipda Musthofa akan memberikan keterangan kepada media siang ini. (Dil)

Komentar

Terbaru