MANAberita.com — HIMPITAN ekonomi memaksa Harun (nama samaran) terjun ke dunia gelap. Harun yang semula anak biasa-biasa, terpaksa menjadi seorang pembegal. Walaupun begitu, ia terpaksa juga karena diajak temannya, Endri (bukan nama sebenarnya).
Mengutip krjogja.com, awalnya ada yang membuat Harun urung melakukannya. Tapi karena sudah kebutuhan ekonomi yang mendesak, ia terpaksa melakukannya. Yang penting baginya, ia hanya bertugas mempreteli motor yang berhasil dibegal. Hasilnya dibagi dua.
“Eh, Run sudah siap kan? Kalau sudah siap nanti malam kita beraksi di jalan-jalan sepi,” ajak Endri.
“Gak tahu sih Run, ini baru pertama kali gua ngebegal. Gua takut juga sih. Gimana kalau nanti gagal dan ketangkap polisi,” ujar Harun dengan khawatir
“Alah gak usah takut, nih gue udah pengalaman dan lihat, gue gapapa kan?” ujar Endri.
Sejenak Harun pikir-pikir. Tapi karena sudah mepet kebutuhan, Harun menerima saja walau dia tahu itu tidak benar. Mereka pun sepakat tempat dan waktu operasi.
Malam harinya, mereka menuju tempat yang sudah ditentukan. Sekitar lewat tengah malam mereka beroperasi. Tujuannya agar polisi tidak melacak mereka.
Satu jam menunggu, akhirnya ada mangsa. Seorang gadis lewat. Endri dan Harun langsung menyeruak dari tempat mereka bersembunyi.
“Berhenti!!! harta apa nyawa,” teriak Endri sambil mengacungkan sebuah samurai
Gadis itupun berhenti. Harun juga siap melakukan kekerasaan pada mangsanya. Gadis itu lantas membuka helmnya.
Gandriiiiikkk!! Muka gadis itu hancur. Bahkan sudah terlihat agak membusuk. Harun dan Endri ketakutan setengah mati. Merekapun tidak jadi mbegal. Ketika hendak melarikan diri, mereka tersandung dan terjatuh.
Gadis itu melayang di udara dan nampak dari depan perut hingga punggungnya bolong. Mereka langsung lari terbirit-birit.
Harun terus berlari tanpa sadar kalau Endri ketinggalan. Harun akhirnya menuju ke tempat yang ramai. Setelah berhenti sejenak, ia baru sadar kalau Endri ketinggal di belakang.
Keesokannya, tersiar kabar kalau seorang begal tewas dengan mengenaskan. Kepalanya banyak cakaran dan berlumuran darah. Warga sekitar menganggap itu ulah binatang buas. Tapi Harun tahu penyebab aslinya. Sejak saat itu, Harun tidak mau coba-coba ke dunia gelap lagi. Ia lebih memilih untuk mencari pekerjaan apapun. Sekarang baginya yang terpenting halal. (Alz)