MANAberita.com — PRIA yang mengamuk di minimarket di Matangkuli, Aceh, gegara sumbangan akhirnya meminta maaf. Permasalahan tersebut kemudian diselesaikan secara kekeluargaan.
Permohonan maaf disampaikan langsung oleh pria tersebut. Prosesi permintaan maaf diabadikan dalam sebuah video yang diunggah di Instagram Polres Aceh Utara pada Minggu (12/05) malam.
Dalam video tersebut, pria yang mengaku bernama Jafar Kuba itu mengenakan pakaian muslim berwarna putih dan peci. Terlihat pula anggota kepolisian dan dua karyawan minimarket
Proses mediasi Jafar dan pihak minimarket digelar di Masjid Matangkuli, Minggu (12/05) sore. Perdamaian ini diinisiasi oleh pihak kepolisian bersama Muspika Kecamatan Matangkuli.
“Saya Jafar Kuba, selaku ketua remaja Masjid Al-Khalifah Ibrahim Matangkuli, Aceh Utara. Sebelumnya saya mohon maaf kepada semua pihak atas video yang viral diberbagai media dan berita yang mungkin sudah meresahkan masyarakat,” kata Jafar, mengutip Detik.com.
Menurut Jafar, kejadian dia mengamuk itu terjadi pada Sabtu (11/05). Dia berharap kejadian serupa tak terjadi lagi.
“Hari ini tanggal 12 Mei 2019, kami bersama pihak dari manajemen Indomaret sudah bertemu dan bermusyawarah. Bahwa segala kejadian yang terjadi di toko Indomaret pada 11 Mei lalu murni karena kesalahpahaman dan kami bersepakat bahwa hal ini diselesaikan secara kekeluargaan,” papar Jafar.
“Kami berharap hal ini tidak lagi terjadi di kemudian hari. Sekali lagi saya mohon maaf yang sebesar-besarnya. Semoga di bulan Ramadhan, berkah dilimpahkan kepada kita semua. Amin, amin,” imbuhnya.
Kasat Reskrim Polres Aceh Utara, Iptu Rezki Kholiddiansyah menyebut Jafar yang meminta dimediasi dengan pihak minimarket. Dia yang berharap kasusnya diselesaikan secara kekeluargaan.
“Pihak pelaku yang terekam video tersebut bermohon untuk dilakukan mediasi dengan pihak minimarket,” terang Rezki.
Sebelumnya diberitakan, peristiwa Jafar mengamuk di minimarket terekam dalam video yang beredar di media sosial. Jafar mengamuk lantaran besaran uang sedekah.
Dalam video yang beredar terlihat dua pria berpakaian putih dan satunya berkaus abu-abu mendatangi meja kasir minimarket. Kemudian terdengar suara hentakan meja kasir. Seorang pria lalu terlihat lalu menghardik ke arah kasir perempuan yang sedang berjaga.
“Rp 1.000 ini kalian kasih, pelecehan ini,” kata salah satu pria.
Beberapa botol minuman bersoda tampak jatuh. Meski demikian, beberapa orang tampak mencoba mendinginkan suasana dengan menenangkan si pria berkaus abu-abu.
Pria berpakaian putih tampak terus memprotes besaran uang yang diterimanya. Menurutnya, uang Rp 1.000 yang disebutnya untuk sedekah merupakan bentuk pelecehan.
“Ini pelecehan ini, Rp 1.000 kalian kasih sedekah, bukan untuk kami. Pedagang sayur, ya, pedagang sayur, Rp 100 ribu dikasih,” kata pria berbaju serba putih sambil mengacungkan uang koin Rp 1.000. (Ila)