MANAberita.com — KEHIDUPAN manusia saat ini sangat sulit dilepaskan dari gawai, laptop, dan jam tangan digital. Tanpa itu semuanya akan terasa sangat sulit menjalani hidup.
Tuntutan di zaman digital, membuat manusia menjadi “media multitasking” di mana mereka harus berbagi kehidupan dengan media digital. Padahal, seharusnya mereka bisa melakukan self control, yang memicu manusia justru di luar kendali.
Ternyata, menjadi “media multitasking” tmemiliki dampak buruk? Apa itu?
“Media multitasking berimplikasi pada epidemi obesitas di seluruh dunia,” kata Richard Lopez, peneliti dari Universitas Rice di Houston.
“Peningkatan penggunaan ponsel, tablet, menjadi pemicu perubahan paling signifikan dalam satu dekade terakhir,” ujarnya.
Lopez mengungkapkan, kecanduan ponsel turut berimbas dengan meningkatnya obesitas di banyak tempat di dunia.
“Kita ingin melaksanakan penelitian ini untuk menentukan keterkaitan obesitas dan penggunaan alat digital terutama media multitasking,” tuturnya.
Ternyata, oh ternyata. Lopez mengungkapkan peningkatan obesitas sangat berkaitan dengan penggunaan media digital oleh manusia.
Orang yang terbiasa melaksanakan media multitasking ternyata memiliki tingkat lemak di tubuh yang tinggi. Sebesar 72 persen responden yang dipindai otaknya ternyata kesibukan dengan media digital menyebabkan mereka mengonsumsi makanan yang tidak sehat. (Ila)