MANAberita.com – ISTRI Presiden dan sekaligus Ibu Negara RI ke enam Kristiani Herawati atau Ani Yudhoyono menghembuskan nafas terakhirnya pada Sabtu (01/06).
Kabar berpulangnya Ani Yudhoyono disampaikan dalam siaran Breaking News Kompas TV.
Mengutip Kompas TV, Sabtu (01/06) Juru Bicara Partai Demokrat, Imelda Sari yang dihubungi Kompas TV membenarkan ibu Ani Yudhoyono tutup usia.
Imelda mengatakan jika Ani Yudhoyono meninggal pada pukul 11.50 waktu Singapura.
“Kami baru saja mendapatkan informasi meninggalnya Ibu Ani. Sesuai berita yang kami terima, Ibu Ani meninggal pukul 11.50,” kata Imelda sembari terisak.
Menurut Imelda, detik-detik saat Ani Yudhoyono berpulang, seluruh keluarga SBY mendampingi beliau di ICU.
Kabar terakhir mengenai kesehatan Ani Yudhoyono dikabarkanoleh sang putra sulung, harimurti Yudhoyono (AHY).
Melansir dari Kompas, putra sulung Susilo Bambang Yudhoyono, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menjelaskan kondisi kesehatan sang bunda langsung dari Singapura.
“Pada hari Rabu (29/05), Ibu Ani Yudhoyono harus dirawat secara intensif di ruang Intensive Care Unit (ICU), di NUH Singapura.” jelas AHY.
Mengutip Gridhot, Sedangkan Kepala Divisi Advokasi dan Hukum Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean saat dihubungi Kompas, mengatakan bahwa Ani Yudhoyono juga sempat tak sadarkan diri.
“Pagi tadi pukul 08.00 drop lagi dan pukul 09.00 tidak sadarkan diri,” katanya.
Hal tersebut juga disampaikan oleh Dokter kepresidenan Mayor Jenderal TNI Terawan Agus Putranto.
Dirinya menyebut, sebelum tutup usia, Kristiani Herawati atau Ani Yudhoyono tidak sadarkan diri.
“Dalam kondisi tidak sadar karena beliau sebelumnya memang ditidurkan,” ujar Terawan sebagaimana dikutip dari siaran Kompas TV, Sabtu (1/6/2019).
Terawan menjelaskan, tim dokter terpaksa memberikan obat tidur kepada Ani.
Sebab, Ani sempat mengalami gagal nafas sehingga tim dokter perlu memasang alat bantu pernapasan atau respirator.
“Sejak kemarin (Kamis 31 Mei 2019) pakai respirator. Sudah berlangsung usaha untuk mensupport beliau. Upaya maksimal tidak membawa hasil karena kehendak Yang Maha Kuasa untuk Ibu,” ujar dia.
Terawan sekaligus mengklarifikasi bahwa penurunan kondisi kesehatan Ani semenjak Kamis kemarin, bukan disebabkan oleh faktor lain, semisal dampak kemoterapi atau lainnya.
Terawan menegaskan, kepergian Ani disebabkan perjalanan penyakit kanker darah.
“Kemarin memang kondisinya membaik. Tapi tiba-tiba beliau mengalami kemunduran dan itu bukan dari apa-apa, memang dari perjalanan penyakitnya sendiri,” ujar Terawan. (Ila)