MANAberita.com — POLISI memastikan bahwa korban sedang dalam kondisi hamil 6 bulan dan sebagai korban Pembunuhan.
Kapolres Ponorogo, AKBP Radiant mengatakan, pihaknya Selasa (24/07/19) malam melakukan identifikasi lanjutan bersama Tim Forensik dari Polda Jatim. Hasilnya, korban diketahui sedang hamil dengan usia 6 bulan. Dari hasil visum dan autopsi, ditemukan sejumlah luka pada tubuh korban. Yakni memar pada wajah, luka di sekitar mulut hingga ke tenggorokan serta bagian punggung mengelupas.
AKBP Radiant mengatakan, hingga saat ini belum berhasil mengungkap identitas korban. Selain tidak ditemukan informasi mengenai informasi identitas apapun pada korban, diduga korban juga belum merekam sidik jari atau e-KTP sehingga alat penyidik yang dimiliki Tim Forensik tidak berhasil menemukan identitas korban.
Radiant menyebut, pihaknya juga melakukan kerjasama dengan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil untuk menelusuri identitas korban. Selain itu, ciri-ciri korban juga disebar ke polres lain dan polsek di jajaran Polres Ponorogo.
Teka teki kasus penemuan mayat perempuan di Sampung menemui titik terang. Korban dikenali sebagai warga jalan Kalimantan Kelurahan Mangkujayan Kec Kota Ponorogo bernama HERFINA RAHMA SARI (19).
Pengungkapan hal ini berawal saat keluarga mendatangi Polres Ponorogo untuk mengecheck. Herfina diketahui hilang beberapa hari dengan ciri fisik dan juga baju sesuai keterangan yang beredar di media.
Setelah di check, dipastikan identitas cocok dengan korban. Menurut informasi hari ini jenazah korban akan dibawa ke rumah duka untuk dimakamkan.
Tidak sampai 1×24 jam pelaku bisa terlacak
Dan lgsg tertangkap . Pelaku bernama joko hermanto asal desa lembah babadan ponorogo.Pelaku ditangkap di sebuah RS Swasta saat menunggu istrinya yang sakit.
Dalam info beredar pelaku adlh residivis yg baru keluar dari penjara. Dan sudah menikah dengan Perempuan (bukan korban) sekitar 3 bln yg lalu.
Motif peristiwa ini terungkap yakni korban meminta pertanggung jawaban atas kehamilan yang dialaminya.
Pelaku kemudian mengajak korban bertemu, mengajaknya ke Sarangan lalu sesampainya di Sampung korban dibunuh dengan mendorongnya hingga jatuh dari atas jembatan. (Ila)