MANAberita.com – SAAT orang masih dalam suasana meriah oleh peringatan HUT RI ke-74, Sania Putri (23) seorang gadis cantik sekaligus guru honorer sekolah dasar (SD) di Pondok Pesantren Al-Azhar malah memilih mengakhiri hidupnya sendiri dengan cara gantung diri di kamar kos nya di kawasan jalan Swakarya, Kelurahan Tuah Karya, Kecamatan Tampan, Pekanbaru, Riau, (17/08) malam. Tak pelak, kejadian itu membuat warga sekitar heboh.
Uniknya, gadis 23 tahun ini gantung diri justru hanya menyangkutkan lehernya pada kain jilbab panjang warna biru miliknya yang kemudian digantungkan di teralis besi jendela kamar kosnya. Untuk pijakannya diduga menggunakan tas dan 2 bantal dibawah korban.
Lantaran teralis jendela itu tidak terlalu tinggi, gadis yang memakai baju tidur itu kelihatan dalam posisi setengah berjongkok dengan lidah menjulur keluar dan terdapat air kencing korban di lantai dan di kasur. Diduga kain jilbab yang digunakan korban untuk alat gantung diri sudah mengendur.
Mengutip Riausky, Kapolsek Tampan, AKP Juper Lumban Toruan mengatakan, “Jasad korban pertama kali ditemukan oleh warga sekitar setelah mendobrak paksa pintu kamar kos yang dihuni korban. Kecurigaan bermula ketika korban tak kunjung membuka pintu kamarnya, padahal catering korban sudah datang sejak pukul 18.00 WIB,” kata Juper.
Lantaran pintu tidak dibuka, catering itu akhirnya dititip ke kamar sebelah yang dihuni Yelmita. Yelmita yang penasaran pun ikut mengedor pintu kamar Sania. Tapi sama saja, tak ada respon dari dalam.Yelmita yang mulai curiga lalu meminta nomor telepon korban ke teman sekamar korban. Tapi saat ditelepon tak juga diangkat.
Yelmita lalu meminta bantuan ketua RT setempat dan warga sekitar untuk mendobrak pintu kamar. Semua yang ada di depan pintu kamar itu sontak kaget saat menengok leher korban sudah tergantung di teralis jendela dengan sehelai jilbab/selendang biru.
Oleh Ketua RT, kejadian itu dilaporkan ke Polsek Tampan yang langsung turun ke lokasi. Korban dibawa menggunakan ambulance ke RS Bhayangkara Polda Riau. Untuk sementara penyebab tewasnya korban diduga murni bunuh diri.
Untuk motif gantung diri Sania masih diselidiki. Menurut info dari teman korban, korban sedang stres karena memiliki riwayat sakit kepala (vertigo) yang tidak kunjung sembuh. Korban juga merupakan anak sulung yang harus membiayai semua adiknya. Tidak ada yang menyangka Sania yang merupakan alumni UIN dan selalu berpenampilan religius itu nekat gantung diri. Di akun Facebooknya bernama “Sania Putri” korban sering share tentang pengajian dari ustadz terkenal.
Teman-teman korban juga banyak yang mengucapkan ucapan duka cita ke FB korban. Seperti dari Fitri “Selamat jalan ade q Sania Putri, semoga amal ibadahmu diterima ALLAH SWT, dari Ira Wati “Semoga Husnul Khotimah ya dek, masyuk syurganya Allah dek, dan dari Eti” Selamat jalan sayang, jadi bidadari surga ya Sania, tenang dialam barumu”. (Dil)