— PANTAS saja Rayya alias A pemeran pria dalam video Vina Garut meninggal karena stroke, ternyata memang ada jenis stroke yang mematikan.
Seperti diketahui, pemeran pria dalam video Vina Garut itu dikabarkan meninggal dunia, Sabtu (06/09) di RSUD dr Slamet, Garut
Rayya meninggal dunia karena stroke dan penyakit lain yang dideritanya
Kabar Rayya alias A meninggal dunia dibenarkan oleh kuasa hukumnya, Sonni Sonjaya. mantan suami V ini meninggl dunia pada pukl 03.00 WIB.
“Iya, betul meninggal dunia. Jam 03.00 dikabarkan meninggal,” ucap Soni Sanjaya.
Meski menjadi salah satu pemeran dalam video Vina Garut, Rayya tidak ditahan karena sakit.
Diketahui Rayya menderita penyakit stroke dan penyakit lainnya. Rayya sempat dirawat di RSUD dr Slamet Garut selama empat hari pekan lalu.
Humas RSUD dr Slamet Iwa Kartiwa mengatakan Rayya tidak berobat untuk penyakit khusus.
Iwa mengatakan Rayya dipulangkan karena kondisinya telah membaik pada Jumat (30/08).
Sebelum dirujuk ke RSUD dr Slamet, Rayya sempat dirawat di RS Guntur.
Selama menjalani perawatan, Rayya ditangani oleh tim dokter.
Ia juga menempati ruangan isolasi karena termasuk pasien yang memiliki penyakit khusus.
“Jadi kemarin berobatnya untuk penyakit stroke dan beberapa penyakit lainnya. Bukan untuk penyakit khususnya itu,” ucapnya.
Sebelumnya, kuasa hukum Rayya, Soni Sonjaya mengatakan kesehatan Rayya terus memburuk.
Rayya kesulitan untuk bergerak bahkanuntuk duduk pun sulit. Soni mengatakan Rayya kembali ke rumah setelah empat hari dirawat.
Pihak rumah sakit kebingungan karena tak mempunyai ruangan khusus untuk penanganan penyakit Rayya.
“Kondisinya terus memburuk. Sekarang juga tidak bisa duduk. Tertidur saja di rumah. Paling berobat jalan ke rumah sakit,” katanya.
Selain stroke, Rayya juga mengidap penyakit berat seperti HIV.
Rayya juga dikenal sering bergonta-ganti pasangan dan mempunyai perilaku menyimpang lainnya, yakni suka mempertontonkan adegan video ranjang.
“Kalau soal video Vina Garut itu sih kurang tahu. Cuma dia suka memperlihatkan video ranjang ke penyanyi panggung,” ujar salah seorang penyanyi yang enggan disebutkan namanya.
Seperti diketahui, seseorang akan lebih berisiko terkena HIV apabila sering gonta-ganti pasangan
Risiko tertular HIV akan lebih besar bila Anda melakukan hubungan dengan banyak pasangan.
Hal ini terjadi karena Anda tidak tahu apakah pasangan Anda telah terinfeksi HIV atau tidak.
Pasalnya dalam banyak kasus, seseorang yang terinfeksi HIV pada fase awal tidak menimbulkan gejala yang berarti.
Bahkan, seseorang yang terkena HIV baru memunculkan gejala penyakit tersebut beberapa tahun setelah terinfeksi.
Pada dasarnya, siapapun yang berhubungan dengan seseorang yang sering gonta-ganti pasangan berpotensi menularkan penyakit yang didapat dari pasangan sebelumnya.
Jadi, semakin sering bergonta-ganti pasangan, maka risiko terkena HIV pun semakin meningkat.
Tidak hanya HIV, kamu pun akan lebih berisiko terhadap penyakit menular lainnya yang lebih berbahaya. (Alz)