MANAberita.com — PULUHAN siswa-siswi SMA Negeri 1 Tebing Tinggi mengalami kesurupan, Rabu (04/09) pagi. Peristiwa tidak lazim tersebut itu diduga akibat permainan memanggil roh yang disebut ‘Charlie Charlie Challenge‘ yang lagi populer di media sosial (medsos).
Melansir BENTENG TIMES, peristiwa kesurupan tersebut sudah terjadi dua hari belakangan, sejak Selasa (03/09) dan kembali terjadi Rabu (04/09), sekitar jam 08.30 WIB, usai para pelajar dan guru berdoa bersama di lapangan sekolah.
Pelajar yang kesurupan didominasi kaum perempuan. Dimana saat kesurupan, para siswi tersebut berteriak histeris, menangis, bahkan ada yang sampai pingsan.
Guna membantu menenangkan para siswi yang kesurupan, guru-guru dibantu murid segera mengevakuasi ke dalam ruangan. Selanjutnya, pihak sekolah memulangkan seluruh siswa-siswi untuk menghindari hal serupa kembali terulang.
Salahseorang siswa kelas XII berinisial EL mengaku, kawan-kawannya memang ada yang bermain game memangguk ‘Roh Charlie’, permainan jelangkung ala Barat. Tak lama memainkan game ‘Charlie’, sejumlah temannya mengalami kesurupan.
Kepala SMA Negeri 1 Tebing Tinggi Adil Shadli, kepada wartawan di lokasi membenarkan adanya puluhan muridnya mengalami kesurupan.
“Ya, peristiwa ini sudah terjadi dari hari, sejak Selasa kemarin dan berlanjut pagi tadi,” ujarnya.
Adil Shadil mengatakan, pihaknya sudah berupaya menetralkan keadaan. Ia juga membenarkan jika kejadian tidak lazim itu diduga akibat permainan memanggil roh yang disebut Charlie Charlie Challenge, yang lagi populer di media sosial.
Untuk menenangkan keadaan, pihaknya akan menghadirkan alim ulama agar situasi kembali normal dan sekolah menjadi tempat yang nyaman untuk aktivitas belajar dan mengajar. Sementara, aktivitas belajar dan mengajar diliburkan pada Kamis (05/09).
Langkah lain, lanjut Adil, pihak sekolah mengimbau orangtua agar tidak mengizinkan anak murid membawa ponsel cerdas ke sekolah. Tak hanya itu, juga akan dilakukan razia terhadap siswa yang membawa ponsel ke sekolah.
“Sama sekali kejadian ini tidak disangka dan di luar nalar. Baru kali ini terjadi di sekolah ini,” katanya.
Salah seorang orangtua siswa yang tidak mau disebutkan namanya kepada wartawan mengatakan, dia mengetahui peristiwa ini setelah mendapat pesan melalui aplikasi WhatsApp dari anaknya. Karena kejadian itu, para orangtua siswa merasa khawatir dan takut anaknya kesurupan saat jam mata pelajaran berlangsung di sekolah. (Dil)