MANAberita.com – NP, bocah lima tahun yang dibunuh usai diperkosa, ternyata bukan anak angkat SR alias Yuyu (35), ibu inses di Sukabumi.
Suami Yuyu, Hadi (53), menyebut NP adalah anak kandungnya dari mantan istri kedua. Anak itu kemudian diasuh oleh istri pertamanya sejak bercerai dengan istri keduanya.
Bantahan itu diungkap Hadi, untuk membongkar kebohongan Yuyu, yang memberikan pengakuan palsu kepada wartawan saat menengok jenazah NP di Rumah Sakit R Syamsudin.
“Iya, ini jenazah anak saya. Tadi pagi itu saya mau jualan, anak saya ingin ikut, tapi saya suruh diam di rumah sama kakaknya.”
“Tapi ini saya pulang, anak saya enggak ada,” ucap Yuyu, dilansir dari Rakyatku.
Tak cuma memberikan keterangan palsu, Yuyu juga menitikkan air mata buayanya di hadapan awak media. Sembari menangis, ia mengaku mengangkat NP sebagai anaknya karena ingin memiliki anak perempuan.
“Saya ingin sekali punya anak perempuan. Maka saya dan suami mengangkatnya sejak usia dua tahun,” ucap Yuyu berlinang air mata.
Kini, Hadi hanya berharap kepolisian bisa memberikan hukuman yang berat untuk istri dan kedua anak tiri yang telah membunuh putri kandungnya.
“Kalau dihukum, hukum mati saja kalau bisa. Anak saya meninggal ya pembunuhnya harus mati,” ucap Hadi.
Seperti diketahui, polisi sudah membekuk tiga orang pembunuh NP, bocah 5 tahun di Sukabumi. Mereka adalah ibu tiri korban, SR alias Yuyu, dan dua kakak angkatnya, RG (16) dan RS (14).
Pembunuhan NP dilakukan di kediaman pelaku di Kampung Bojongloa, Kelurahan Situmekar, Kecamatan Lembur Situ, Kota Sukabumi, Jawa Barat.
Dilansir dari Tribun Jabar, Kapolres Sukabumi AKBP Nasriadi menyebut, korban sempat diperkosa sebelum meninggal dunia.
Korban awalnya diperkosa oleh dua kakak angkatnya, RG (16) dan RS (14) pada Minggu (22/9/2019) pagi. Aksi pemerkosaan tersebut ternyata diketahui oleh ibu angkat korban, Yuyu.
Namun bukannya menghentikan aksi bejat kedua putra kandungnya, Yuyu justru ikut membantu mereka memperkosa anak angkatnya sendiri, NP. Yuyu ikut mencekik NP, yang membuat nyawa korban meninggal dunia.
“Adapun cara yang dilakukan oleh RG dan RS ini yaitu melakukan pemerkosaan terhadap korban di depan SR,” ucap Kapolres Sukabumi AKBP Nasriadi.
Namun, aksi keji dan bejat para tersangka tak berhenti sampai di situ. Yuyu malah lanjut melakukan hubungan inses bersama putranya, di depan jenazah NP.
“Yang lebih dzolimnya lagi, setelah korban dicekik, ibu dan anak kandungnya ini melakukan hubungan intim di dekat korban,” imbuh Nasriadi.
Usai puas melakukan hubungan inses, Yuyu lantas mengajak kedua putranya untuk membuang jasad NP ke aliran sungai Cimandiri.
Terbawa arus sungai, jenazah NP kemudian ditemukan warga Desa Wangungrenja, Kecamatan Nyalindung, Kabupaten Sukabumi pada Minggu siang. (Ila)