MANAberita.com — PERCERAIAN memang dapat menghancurkan segalanya.
Anak-anak pun terkadang menjadi korban dari perceraian orang tuanya hingga kurang mendapatkan kasih sayang.
Seorang pria di Rusia ini nekat melompat dari lantai sembilan apartemen tempat tinggalnya.
Tak hanya sendirian, ia juga turut mengajak kedua buah hatinya yang masih balita.
Roman Mikhailov (30) memutuskan untuk melakukan aksi nekatnya itu lantaran ia mengetahui istrinya ingin menceraikannya.
Dilansir dari Daily Mail pada Jumat (04/10), putranya, Artyom yang masih berusia 18 bulan meninggal saat kejadian.
Sementara, putrinya, Sofiya (4) meninggal beberapa saat setelah dibawa ke rumah sakit.
Sebelum insiden mengerikan itu terjadi, Roman sempat mengirimkan fotonya bersama kedua anaknya di balkon pada istrinya, Irina (29).
Wanita yang berprofesi sebagai seorang psikolog itu lantas meluncur ke rumah yang terletak di Saratov, Rusia.
Nahas, keluarganya sudah tergeletak di dekat apartemen mereka. Segera setelah ia melihat hal tersebut, Irina segera memanggil petugas medis.
Petugas medis berusaha semaksimal mungkin untuk menyelamatkan kedua anaknya. Malang, kedua nyawa balita itu tak dapat diselamatkan.
Irina pun mengalami syok berat berkat tragedi yang menimpanya itu.
Diduga, pria yang bekerja di Russian Railways itu cemburu karena mengira ada orang ketiga.
Dalam sebuah catatan, seperti dikutip dari Daily Mail, Roman menuliskan:
“Kesalahan ini jadi tanggung jawab istriku.”
Diketahui saat kejadian, Irina tengah mengisi formulir untuk menggugat cerai suaminya di sebuah kantor pengacara.
Diduga, karena itulah Roman merasa bahwa ada orang ketiga yang memepengaruhi istrinya untuk menceraikannya.
Tetapi, menurut pengakuan tetangga mereka, pasangan itu terlihat harmonis dan tak menunjukkan tanda-tanda keretakan rumah tangga.
“Mereka terlihat bahagia saat bersama,” ujar seorang tetangga bernama Natalya Krygina.
“Mereka tidak pernah bertengkar,” tambah tetangga yang mengaku tinggal di lantai bawah apartemen tersebut.
Mereka, lanjutnya, sangat baik dan tidak menunjukkan tanda-tanda adanya masalah.
Tetangga lainnya, seorang psikiater bernama Alexey Startsev berpendapat sama.
“Tidak ada indikasi konflik,” jelasnya.(Dil)