Ilustrasi
MANAberita.com — TAGIHAN di sekolah mendesak. Tak punya biaya sama sekali, siswa berinisial Ra, mengaku terpaksa mencuri gawai tetangga indekosnya.
Melansir jambiupdate.co, kenekatan itu terungkap setelah aparat Polsek Panakukang, melakukan penyelidikan. Mereka lalu mengamankan Ra dan barang bukti satu unit telepon genggam di indekosnya, Jalan Kompleks IDI, Panakukang.
Kepada pihak kepolisian, lelaki berusia 14 tahun itu mengaku mencuri demi membayar biaya sekolahnya. “Ayahnya sudah meninggal, sementara ibunya mengalami gangguan jiwa,” kata Kapolsek Panakukang, Kompol Jamal Fatur Rahman, melalui Kasi Humas Polsek Panakukang, Bripka Ahmad Halim, Selasa, 5 November.
Anak yatim itu lanjutnya, telat masuk sekolah. Seharusnya sudah duduk di bangku SMP, tapi karena keterbatasan biaya, sekolahnya terhambat. Makanya, ia masih duduk dibangku kelas lima SD.
“Ia mengaku mencuri ponsel teman satu kosnya dengan cara mencungkil jendela kamar korban. Itu demi biaya sekolah,” ujar Halim.
Kondisi ini membuat pelapor mencabut laporan polisinya. Tidak keberatan sama sekali, bahkan sedih atas kondisi yang dialami Ra.
Kasus pidana pencurian yang dilakukan Ra pun tidak dilanjutkan. Penyidik menyerahkannya ke Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Makassar untuk diberikan pembinaan.
Ketua P2TP2A, Tenri Ampa Palallo, mengatakan, bimbingan kepada anak akan ditangani. Setelah dianggap baik, maka akan dipulangkan kepada keluarganya. (Ila)