Melahirkan di Rumah Anak Mantan Wakil Gubernur Palembang, ART ini Malah Simpan Bayinya di Mesin Cuci

  • Selasa, 05 November 2019 - 20:49 WIB
  • Kriminal
Ilustrasi

 

Ilustrasi

MANAberita.com — SEORANG bayi tak berdosa tewas setelah dimasukan ke dalam mesin cuci oleh ibu kandungnya sendiri.

Bayi malang yang baru dilahirkan itu ditemukan terbungkus kantong plastik yang berada di dalam mesin cuci.

Rupanya, sang bayi memang sengaja disimpan di dalam mesin cuci oleh ibu kandungnya berinisial ST.

Melansir Tribun Bogor, Pelaku merupakan seorang asisten rumah tangga ( ART ) yang bekerja di Jalan Telaga, Nomor 9, RT 14, Kelurahan 30 Ilir, Kecamatan Ilir Barat I, Palembang, Sumatera Selatan.

Bayi tak berdosa itu ditemukan pada Senin (04/11/) siang kemarin sekitar pukul 11.00 WIB.

Pelaku melahirkan bayinya dirumah majikannya yakni Ferdyta Azhar yang diketahui merupakan anak kedua dari mantan Wakil Gubernur Sumatera Selatan Ishak Mekki.

Baca Juga:
Nenek 75 Tahun Dibunuh Kekasih Brondongnya di Kediri, 5 Tahun Kerap Bersetubuh Sebelum Dihabisi

Kuasa hukum keluarga Ishak Mekki, Doktor Suharyono mengatakan, kejadian mengerikan tersebut berlangsung pada pukul 11.00 WIB, Senin kemarin.

Suharyono menjelaskan kronologi hingga ST memasukan bayinya ke dalam mesin cuci yang dihidupkan tersebut.

Mulanya, ST mengaku sakit perut dan minta dibawakan handuk oleh rekannya. Setelah itu, kata Suharyono, ST pun keluar dari kamar mandi dalam keadaan pucat.

Sementara itu, rekan kerja ST yang melihat keadaannya lemah, langsung memberikan pertolongan untuk dibawa ke rumah sakit.

Namun, saat hendak mencari identitas ST di dalam kamar, rekannya tersebut mendengar tangisan suara bayi.

Rupanya, tangisan tersebut berada dari dalam mesin cuci.

Baca Juga:
Tembak Rekan Hingga Tewas, Brigadir Rangga Terancam Hukuman Mati

“Mesin cuci waktu itu dalam keadaan hidup dan dibuka terdapat keresek hitam ditutup handuk dan ternyata adalah bayi,” kata Suharyono.

Menurut Suharyono, saat ditemukan si jabang bayi masih dalam kondisi bernyawa.

Namun, saat itu kondisinya sudah sangat lemah lantaran sempat berada di dalam mesin cuci.

Bayi tersebut, sambung dia, sempat dibawa ke Rumah Sakit (RS) Siloam untuk menjalani perawatan.

Namun, kondisi bayi itu makin melemah hingga akhirnya meninggal dunia.

Setelah bayi tersebut tewas, pihak keluarga langsung membuat laporan kepada pihak kepolisian.

Baca Juga:
Tragis! 25 Siswa Bunuh Diri Usai Hasil Ujian Dirilis, Ternyata Ada Kesalahan Penilaian

“Dari keterangan pihak keluarga, St pernah menikah namun pisah. Selama bekerja di sini, ia tidak mengaku hamil,” ujarnya

Selama bekerja di rumah anak mantan Wakil Gubernur tersebut, pelaku ST memang menyebunyikan kehamilannya.

Kehamilan ST, kata dia, memang tidak tercium oleh para pekerja lain di rumah itu.

Menurut Suharyono, ST merupakan warga asal Belitang, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, Sumatera Selatan.

“ST sudah bekerja selama enam bulan di sini. Kehamilannya tidak ada yang tahu, karena ST menutupinya menggunakan kain,” jelasnya.

Berdasarkan keterangannya, ST menjadi baby sitter di keluarga Ferdyta Azhar melalui penyalur.

Baca Juga:
Dikelilingi Tembok Tinggi, Bagaimana Bisa Deysi Tuwo Tewas Disantap Buaya?

Sebelum diterima bekerja, ST mengaku sebagai seorang janda tanpa anak. Bahkan rekan satu kamarnya juga tidak mengetahui kehamilan ST.

“Tidak ada yang tahu, itulah seluruh penghuni rumah terkejut,” ucap Suharyono mengutip Tribun Sumsel.

Terkait penyebab pasti tewasnya bayi yang baru dilahirkan ST, Suharyono belum mengetahuinya.

Namun berdasarkan keterangan penghuni rumah, diduga bayi tersebut meninggal bukan karena digiling oleh mesin cuci.

“Salah seorang penghuni rumah mengatakan saat ditemukan di dalam mesin cuci, bayi tersebut masih hidup. Tapi di dalam kantong plastik hitam. Kemudian langsung dibawa ke rumah sakit namun nyawanya tidak tertolong,” jelasnya.

“Tapi bagaimana kejelasan dari kasus ini, semuanya kami serahkan ke aparat kepolisian,” katanya.

Baca Juga:
Dua Remaja Tewas Dibunuh di Muba Akibat Hutang Piutang Orang Tuanya

Dokter Forensik Rumah Sakit Bhayangkara Palembang Indra Sakti Nasution mengatakan, dari visum terdapat luka lecet di leher kanan serta atas bibir.

“Bayi ini lahir karena sudah waktunya. Umurnya sudah sembilan bulan, sehingga lahir,” kata Indra.

Indra pun tak bisa memastikan penyebab tewasnya bayi tersebut. Sebab, kata dia, saat ini hanya dilakukan pemeriksaan visum luar.

“Kalau keterangan penyidik tadi, bayi ini ketika lahir dimasukkan dalam mesin cuci. Untuk penyebab tewasnya belum tahu, karena diperlukan pemeriksaan lebih lanjut. Kami hanya pemeriksaan visum luar,” ujar Indra.

Sementara itu, di lokasi tempat korban bekerja terlihat tertutup. Para rekan ST enggan berkomentar terkait kejadian tersebut.

“Saya kurang tahu mas, saya baru bekerja di sini. Kalau yang punya rumah orangnya lagi di Jakarta,” ucap seorang pria tanpa menyebutkan namanya. (Alz)

Komentar

Terbaru