Medina Zein dan anaknya
MANAberita.com- SELAMA menyusui, ibu harus lebih hati-hati dan selektif dalam mengonsumsi makanan dan minuman. Hal ini untuk menghindari paparan zat negatif yang bisa dikonsumsi bayi melalui air susu ibu (ASI).
Bukan hanya asupan sehari-hari, begitu juga obat medis. Selalu konsultasikan dengan dokter jika ingin mengonsumsi obat tertentu. Pasalnya, zat dalam obat bisa langsung berdampak bayi.
Bagaimana dengan ibu menyusui yang memakai narkoba? Seperti kasus Medina Zein, pengusaha yang baru saja melahirkan 9 September 2019 lalu. Melalui pemeriksaan polisi, ia diketahui positif mengonsumsi sabu-sabu.
Padahal, bayinya yang masih berusia 3 masih butuh ASI. Lalu apa dampaknya jika seorang ibu yang menyusui, memakai narkoba?
– Tidak Bisa Merawat Bayi
Melansir dari Dream melalui KlikDokter, sabu atau metamfetamin dan senyawa turunananya yaitu amfetamin dapat menyebabkan sederet gejala yang sangat fatal. Antara lain, halusinasi, agitasi, kejang, psikosis, hipertensi, hipertermia, jantung berdetak lebih cepat, bergantung dengan dosis yang digunakan.
Efek samping obat tersebut menyebabkan ibu yang mengkonsumsi metamfetamin cenderung tidak bisa merawat bayinya.
Metamfetamin dapat dikeluarkan melalui air susu ibu ke bayi dalam jumlah besar. Jika tak ingin bayi juga terpapar metamfetamin, jarak antar menyusui dengan dosis terakhir metamfetamin harus setidaknya 48 jam.
– ASI Berkurang
Konsentrasi narkotika jenis ini mencapai 2,5 x lebih banyak saat dikeluarkan di air susu daripada jumlah di dalam cairan tubuh ibu. Pernah terdapat satu kasus kematian bayi setelah menyusu dari ibu pengguna metamfetamin.
Amfetamin senyawa turunan metamfetamin dapat menurunkan kadar hormon prolaktin sehingga menyebabkan produksi air susu ibu berkurang.
Bayi yang menyusu dari ibu pecandu narkotika jenis ini cenderung lebih sering gelisah, rewel dan sering menangis. Metamfetamin tidak aman dipergunakan saat kehamilan karena dapat menyebabkan bayi lahir prematur dan berat badan bayi lahir rendah. (Dil)