Ainun: Indonesia Alami Polarisasi Karena Belum Kuasai Teknologi

  • Sabtu, 05 Februari 2022 - 17:39 WIB
  • Nasional

MANAberita.com – KADER Nahdlatul Ulama (NU), Ainun Najib mengatakan Indonesia saat ini berada di tengah polarisasi di masyarakat. Hal tersebut terjadi dikarenakan Indonesia masih terhambat dalam menguasai perkembangan teknologi.

“Di Indonesia kita sedang mengalami problem itu [polarisasi]. Mungkin banyak yang melihatnya sebagai problem sosial tapi sejatinya itu adalah problem teknologi karena kita belum menguasai. Hanya sekedar mampu menyikapi hadirnya teknologi informasi dan sosial media,” ujar Ainun Najib dalam acara virtual Haul ke-2 Salahuddin Wahid, Kamis (3/2).

Melansir dari CNN Indonesia, Ainun mengatakan di Amerika Serikat (AS), terjadi polarisasi akibat kegagalan negara dalam menguasai struktur sosial yang dikacaukan oleh perkembangan teknologi seperti media sosial, berita bohong, hingga berita palsu.

“Kita lihat terjadi polarisasi yang sangat besar. Dan beberapa tahun terakhir dampaknya juga sangat-sangat signifikan di kestabilan sosial di sana,” ujar Ainun.

Hal tersebut, kata Ainun, juga terjadi di Indonesia. Menurut dia, bahkan perkembangan teknologi berpotensi jauh lebih mengerikan dalam beberapa puluh tahun ke depan. Oleh sebab itu, Ainun mengimbau masyarakat, terutama kalangan muda nahdliyyin untuk siap dengan perubahan itu.

“Ini baru awal. Karena dalam dekade-dekade ke depan akan lebih mengerikan dan lebih cepat lagi perubahan-perubahan teknologi yang kita semua, terutama kalangan muda nahdliyin musti siap,” kata Ainun.

Ainun Najib merupakan seorang praktisi teknologi informasi (IT) dan juga kader muda Nahdlatul Ulama yang kini bekerja di Singapura.

Baca Juga:
Astaghfirullah! Bosan Diceramahi, Pemuda di Muarojambi Tikam Imam Masjid

Belakangan, nama Ainun Najib menjadi sorotan lantaran disebut-sebut oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam acara Pengukuhan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) periode 2022-2027 di Balikpapan, Kalimantan Timur, pada Senin (31/1) lalu.

Saat itu, Jokowi mengaku sudah mengenal Ainun Najib. Jokowi lantas berharap agar Ainun dapat kembali ke Indonesia untuk membangun ekosistem digital RI.

“Tapi di sana gajinya sangat tinggi sekali jadi kalau diajak ke sini harus bisa digaji lebih dari yang di Singapura. Ini tugasnya nanti Pak Kiai, kalau beliau yang ngendiko, digaji berapa pun, bismillah pasti mau,” katanya.

Baca Juga:
Aturan Turunan IKN Harus Selesai Bulan Ini, Jokowi: Harap Bekerja dengan Cepat

Meski demikian, Ainun mengaku bingung saat ditanya soal ajakan pulang Jokowi tersebut. Ia mengaku hingga saat ini sama sekali belum ada pendekatan resmi dari pihak manapun yang datang kepadanya.

“Belum tahu mesti merespons bagaimana, belum ada approach (pendekatan) resmi yang datang juga,” kata Ainun dalam keterangannya dikutip di situs resmi NU, Kamis (3/2).

[SAS]

Komentar

Terbaru